Ghea memeluk kotak kadonya erat-erat. Pandangannya mengarah pada jalanan kota Bandung yang tampak bercahaya di malam hari, gemerlap, dan dipenuhi oleh rutinitas. Tak lama lagi dirinya akan tiba di rumah sakit, menengok Reana sekaligus memberikan kado pada si kecil. Meski ia sudah tak berhubungan dengan Zebra, tapi Ghea sudah menganggap Reana seperti kakaknya sendiri. Ia harus datang menjenguk—ya, setidaknya jika bukan sebagai calon istri Zebra—Ghea bisa datang sebagai tetangga yang baik. Jadi, mau tak mau, Ghea juga harus bersiap dengan kemungkinan bertemu dengan keluarga besar Zebra. Setelah membayar taksi, Ghea keluar dan menatap gedung rumah sakit di depannya dengan jantung berdebar keras. Sekali lagi, ia yakinkan pada diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja sebelum melangkahk
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari