Dino terpana. Rahma pun tertegun di tempatnya. Sementara Jang Mi masih melambaikan tangan dan tersenyum antusias. Sejenak Rahma seperti kehilangan akal. Ia bingung harus berbuat apa menghadapi situasi seperti itu. Haruskah sekarang ia berlari pergi? Rahma ingin melakukannya. Namun kedua kakinya terasa bagai terpaku ke tanah. Membuatnya hanya tertegun dan tetap mematung di sana. Setelah tertegun beberapa detik, Dino pun melangkah mendekat. Matanya tertuju pada Rahma, bukan pada Jang Mi. Tap. Langkah Dino terhenti di depan perempuan itu. “Aku nggak nyangka bisa ketemu kamu di sini,” ucap Jang Mi. Dini beralih menatap Jang Mi. “Oh … seperti takdir bukan?” Jang Mi tertawa. “Hahahaha … kamu bisa saja.” Rahma semakin gugup. Ia tidak berani mengangkat wajahnya dan hanya menekur. Tatapan