Suara dentuman musik rock yang keras membuat wajah Dino mengernyit dan akhirnya ia membuka mata. Kelopak matanya berkedip pelan. Dino merasa silau karena cahaya matahari yang langsung mengenai wajahnya. Ia mengerjapkan mata berkali-kali hingga kemudian barulah mata itu bisa terbuka sempurna. Ditatapnya langit-langit kamar itu sejenak dengan tatapan nanar. Dan kemudian … Deg. Dino langsung melotot saat ia menyadari bahwa dia berada di kamar Alfian. Ia sontak bangun, tapi kepalanya langsung terasa pusing. “Kenapa aku di sini?” bisiknya. “YA, MANA GUE TAHU …!” Dino merinding mendengarkan jawaban itu. Ia menoleh pelan ke belakang dan melihat sosok Alfian yang sudah berkacak pinggang menatapnya. Alfian sudah rapi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah. Dino yang tadinya dalam posisi dud