Frans menembakan pistol yang diambil dari balik bajunya ke arah kaki meja di dekat David. "Keluarlah, Dave!! Keluaaar!" teriak Frans. David berjalan gontai ke luar dari dalam bangunan itu. Dilla, dan pak supir yang mendengar suara tembakan berlari menyongsongnya. Dilla meraba, dan memeriksa tubuh David dengan seksama. "Kamu tidak apa-apa?" tanyanya cemas. "Tidak … kita pulang sekarang," kata David dengan suara yang terdengar sangat dingin. Di dalam mobil, mereka saling diam saja. David menyandarkan punggung, dan kepalanya ke sandaran jok mobil. David memejamkan matanya, ia bersyukur tidak datang terlambat ke tempat itu. Karena kalau terlambat sedikit saja ia tidak tahu apa yang akan terjadi pada Dilla. Dilla melirik David. Pikirannya tengah berkecamuk memikirkan banyak hal tentang o