Pegangan Dilla di tangan David terlepas seketika. Ada yang terasa melukai hatinya. David menoleh ke arahnya saat merasakan reaksi Dilla, dilihatnya Dilla menggeser duduknya menjauh, dan itu membuat hati David terluka. Tanpa berkata barang sepatah katapun, David berdiri dari duduknya, lalu melangkah keluar kamar dengan langkah gontai. Ditutupnya pelan pintu kamar. 'Apa pengakuanku tentang siapa aku dimasa laluku terlalu cepat Dilla? Apa mantan pendosa ini tak berhak hidup bahagia? Apa orang sepertiku dengan masa lalu kelam, tak pantas mendapatkan cinta?' David turun ke lantai bawah, lalu masuk ke ruang kerjanya, dikuncinya pintu dari dalam. David duduk bersandar di kursi kerjanya. 'Apa yang harus aku lakukan, Dilla? Masa lalu itu tak mungkin aku hapus dari jejak hidupku. Masa lalu itu