David sudah tiba di kantor. Kantornya berada satu bangunan dengan kantor Abi, karena saat ini ia sedang mengerjakan proyek pembangunan apartemen, kerjasama antara perusahaan orang tuanya, dan perusahaan mertuanya. Dihempaskan p****t ke kursi kerjanya. Pikiran, dan perasaanya sungguh tidak tenang. Tok ... tok ... tok .... "Masuk!" Abi, ayah mertuanya muncul di pintu. David segera berdiri. "Ayah ... Ayah bisa menyuruh orang, untuk memanggilku ke ruangan Ayah, kalau ada yang ingin Ayah bicarakan." David meraih tangan Abi untuk dicium punggung tangannya. "Tidak apa-apa, Dave, Ayah hanya ingin menanyakan kabar kalian." Abi duduk di sofa diikuti David. David menarik napas dalam. "Aku sudah menceritakan sebagian dari masa laluku pada Dilla, Ayah," jawab David lirih. "Lalu ... bagaimana re