Mereka pun sepakat untuk mengadakan doa bersama langsung di malam itu juga tanpa membuang waktu. Penundaan akan sangat berbahaya karena pihak lawan akan segera bereaksi setelah tahu tadi berupaya di netralkan. Mereka menunggu umbe rampai karena tak bisa hanya dengan doa. Tentu harus dengan bunga dan aneka minyak bila ingin mengembalikan. Tak bisa di lempar tanpa amunisi. Semua itu dipesan Jajang pada sahabatnya sehingga menunggu barang-barang itu datang. “Kalian kalau mau istirahat silakan. Tak perlu menunggu kami,” ujar Badli pada Gita dan Diah. “Istirahat sini Yank,” Rusdi menyuruh istrinya berbaring di sofa. Gita tentu tak mau meninggalkan semua hal itu begitu saja. Dia ingin mengetahui semua proses yang dilakukan. Diah hanya duduk selonjoran di sofa lainnya di seberang sofa yang tad