Rindu janji nggak akan nakal

1834 Kata

Rindu," Panggil Rukaya dari pintu, Rindu mengangkat kepalanya. Wajahnya telah basa air mata. "Dia benaran pergi, Tante." ucapnya dengan suara serak. Mata remaja bersuami ini kini sembab dan merah. Rukaya membawa langkahnya masuk ke tengah ruang kamar. Ia juga tak menyangka putranya memilih meninggalkan istrinya, meninggalkan mereka semua hanya demi gadis lain. "Jangan khawatir, biarkan dia pergi untuk berpikir jernih. Dia pasti kembali setelah pikirannya dewasa. "Rukaya menyeka air mata Rindu. Menipiskan bibir supaya menantunya ini merasa tenang. "Kira-kira kakak kemana ya, Ma?" "Kalau kita mengejarnya, mungkin dia masih di Bandara. Dia pasti ke Bangkok kerumah Bibinya dari Papa mertuamu. Mama akan minta papa menelepon kakak ipar supaya memperhatikan dan mengawasinya. Dia pasti ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN