Memaksa kerja dalam kondisi asam lambung kumat dan demam benar-benar membuat Deva tersiksa. Saking bucin tidak ingin jauh dari Leora, dia sampai berkelakuan segoblok itu. Ujung-ujungnya saat istirahat siang Leora yang greget dengan keras kepalanya Deva pun ngamuk. Mengancam lain kali tidak akan ke apartemen lagi. Barulah Deva dengan terpaksa nurut pulang. Sampai rumah ganti mamanya kelabakan mendapati anaknya yang akhir-akhir ini jarang pulang, datang dengan kondisi meriang. Deva tertidur pulas setelah dokter yang dipanggil mamanya memberi suntikan dan obat. Mungkin karena pengaruh obat, juga capek akhir-akhir ini tubuhnya terus diforsir, dia benar-benar tertidur seperti orang pingsan. “Dev, bangun! Makan dulu, terus minum obat!” Sayup Deva mendengar suara mamanya, juga elusan lembut di