Bab 27. Kena Mental

2422 Kata

Senang? Tentu saja. Lihat saja senyum lebar di bibirnya yang sedang mengunyah makanannya itu. Biarpun kontras dengan perasaannya yang serasa ingin muntah, karena jijik harus menelan masakan jalang sialan papanya. Tak apa, paling tidak dia bisa menonton muka tiga orang disana yang sepucat mayat. Akbar bahkan nyaris tersedak. Arum buru-buru meraih gelas minuman dan diberikan ke suaminya. Sementara Danar mengernyit bingung mendengar ucapan ngawur keponakannya. Alis Deva terangkat samar. Mengejek tantenya yang menunduk dengan tangan gemetar, hingga urung menyuapkan nasi ke mulutnya yang terkatup rapat. Betapa jamuan makan malam ini begitu terkesan. Dipta duduk gusar di kursinya. Tepat di seberang Deva. Tatapannya mengunci tajam. Andai tak ada orang lain, sudah pasti dia akan melompati meja d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN