Tibra mengemudikan jeepnya melintasi jalan ibu kota yang masih cukup ramai pada dini hari sembari bersenandung kecil. Suasana hatinya terasa begitu baik dan hidungnya mencium aroma wangi pada tubuhnya, sepertinya dia menyemprotkan parfum terlalu banyak tadi. Jeepnya berhenti di depan klub malam dan netranya menemukan Sacha dengan dress V neck hitam, duduk di depan klub, sibuk dengan ponselnya sambil merokok. Tibra mendekati Sacha dan saat gadis itu tahu, bibirnya yang dilapisi lipstik ombre tersenyum lebar. "Sorry lama." "Enggak kok," balas Sacha. "Lo mau nongkrong di sini?" "Enggak. Gue kan jemput lo." "Gue?" Sacha menunjuk dirinya dengan wajah heran yang nampak lucu bagi Tibra. Sacha pikir Tibra datang untuk sekalian seneng-seneng di klub, selain menemuinya untuk menitipkan dan