"Maaf ibu tidak meminta ijin kamu. Ibu salah, maafkan ibu, nak," balas Maryam menatap Tibra dengan tatapan sedih yang tidak menggoyahkan hati Tibra yang beku. "Keluar!" ucap Tibra penuh ketegasan. "Iya, ibu akan keluar, tapi ijinkan ibu menyiapkan sarapan buat kamu ya?" "Keluar, sekarang!" Sacha menatap Tibra, menduga-duga apa yang terjadi mengapa pria tampan yang ia kira berhati lembut itu begitu tega pada ibunya. "Tibra...," mohon Maryam. "Keluar!" Tibra berkata dingin, bergerak mendekati Maryam melemparkan semua makanan dalam rantang hingga suara kelontang nyaring terdengar, lalu bubur tercecer mengotori lantai, berikut potongan ayam dan berbagai lauk pelengkapnya, membuat Maryam terkejut, begitu juga Sacha. Tibra mencengkram kuat lengan Maryam dan menariknya ke pintu, sambil