Jungkir Balik Dunia Vanya

1084 Kata

Aku menemani Radit semalaman di rumah sakit dan memilih menginap di sini. Aku merasakan usapan lembut pada puncak kepalaku dan mendapati Radit bersimpuh di hadapanku. Dia tersenyum seraya mengelus kepalaku dan beralih menyentuh pipiku. “Kak.” Aku tersentak saat sadar Radit menghampiriku ke sofa, dia membawa serta infus bersamanya. “Kak, ayo, kembali lagi ke kasur,” ajakku berusaha mengangkat tubuhnya, tapi dia menahanku—menuntunku duduk bersamanya di sofa. Aku merapikan selang infusnya agar dia lebih nyaman. Radit menatapku begitu dalam. Tangannya kembali terulur menyentuh pipiku—saat aku menceritakan detail kejadian semalam hingga dia berakhir di rumah sakit ini. “Rasanya aku ingin egois, berharap waktu berhenti saat ini juga. Saat hanya di mana ada aku dan kamu di sini,” lirihnya. Ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN