Benci Tapi Rindu

1085 Kata

Aku mengeraskan rahangku menahan amarah melihat Zein bersama wanita yang entah siapa aku tidak tahu. Pasalnya wajah wanita itu tidak tertangkap kamera karena sedang nyaman di bahu kokoh Zein. Jahat sekali, sebelum berangkat wajahnya pucat dan tubuhnya lemah tak berdaya. Ternyata sampai di sana asyik-asyikan dengan wanita lain di klub malam. Memintaku melakukan ini dan itu nyatanya dia sendiri mencerminkan sikap yang tidak jauh berbeda. Apa dia sengaja ingin membalasku? Atau memang dia sebenarnya tidak mencintaiku? Aku benci Zein, aku semakin membencinya. Tanpa sadar air mataku jatuh, aku sampai bingung kenapa air mata ini bisa jatuh begitu saja. Dia tidak berarti apa-apa untukmu, Vanya. Bukan ranahmu untuk mengurusi urusannya. Bukankah ini yang kamu mau? Zein menemukan cintanya dan me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN