Menjelang jam makan siang, Dara baru bangun dari tidurnya. Perempuan itu terbangun dalam keadaan tubuh yang sedikit segar. "Apakah kamu merasa lebih baik?" tanya Bram yang ternyata tengah dalam posisi miring menghadapnya. "T—tuan? Apakah sejak tadi Anda juga ada di sini?" Dara terlihat kaget sebab ia sempat menggeliatkan tubuh dan merentangkan kedua tangannya ke atas. Bram tersenyum saat melihat istrinya terkejut dengan wajah memerah. Lelaki itu pun bangun dan duduk sejajar dengan sang istri. "Seperti kamu yang kelelahan sebab permainan kita semalam, tentu aku juga ingin mengambil kesempatan waktu istirahat yang terbatas ini dengan tidur bersama istriku." Mendengar kalimat yang Bram katakan, membuat warna kemerahan itu semakin nyata. Bram lalu memeluk tubuh Dara yang agak membelak