Isak tangis cukup kencang terdengar. Bram semakin mengeratkan pelukannya manakala sang istri bersedih karena mengingat orang tua dan keluarganya. "Hentikan tangismu, Dara. Sungguh aku tidak mengizinkan air mata ini mengalir bila saja bukan orang yang kamu kenal dekat yang menyebabkan semua ini." Bram mencoba menghentikan tangisan Dara. Lelaki itu marah karena harus melihat wanita yang selalu ada di dalam hati dan pikirannya itu menangis di depannya. "Kumohon, akan aku lakukan apapun demi kamu berhenti menangis," ucap Bram seraya melonggarkan pelukan dan memandang wajah sang istri. Wajah Dara kemerahan dengan cairan yang keluar dari hidung. Hidungnya pun tampak terlihat sama merahnya. Bram tahu, sakit hati itu pasti ada. Siapa pun yang berada sama posisinya seperti Dara akan mengalam