"Elsya, sini, biar bunda yang bayar. Terus kita cari makan, oke?" Elsya menggeleng, kepalanya teras berat. Tidak ada yang diinginkannya selain pulang. Tidur sembari memeluk beruang teddy kesayangannya. "Kamu tunggu di sini, biar bunda cari daddy." Tanpa menunggu jawaban, Ine beranjak. Matanya liar menyibak kesegala sudut. Satu persatu lorong demi lorong di lewatinya. Tangannya mengepal melihat Bryan dan Nadira sedang bercanda dan tertawa kecil. "Begini yang kamu bilang menjaga, Elsya? Anakmu menunggu di depan kasir, kamu malah bermesraan dengan perempuan murahan itu!" Nadira dan Bryan terperanjak, mencari arah suara yang terdengar begitu lantang. Bryan melirik Nadira, mengajaknya pergi menjauh, tanpa menggubris ocehan Ine. Keduanya bergegas menuju antrian kasir. Bryan setengah be