Bab.12 Perubahan Sikap Galih Yang Tiba-tiba (bag-2)

725 Kata
  *Happy Reading genk's semoga suka.....   Warning!! Adegan dewasa hanya boleh dibaca bagi yang sudah cukup umur, yesss!!"   Bab-11   Alya lantas berdiri, "Biar aku saja Mas. Mas Galih duduk saja." cegah Alya cepat, ia tidak ingin Galih yang melayaninya.   Namun, laki-laki itu menolaknya dengan halus, "Sudah, kau duduk saja, Al. Sekali-kali biar aku yang melayani istriku yang cantik ini." ujarnya lalu kembali melanjutkan mengisi piring kosong dengan nasi putih beserta lauk pauk yang sudah di masak oleh Alya dengan rasa cinta.   'Mas Galih kenapa? Tiba-tiba dia berubah manis seperti dulu. Tuhan ... jika semua ini hanyalah mimpi, aku berharap tidak akan pernah terbangun dari tidurku untuk selamanya. Karena aku tidak mau ketika aku terbangun sikap Mas Galih akan kembali berubah.' seru Alya dalam hatinya, melihat perubahan sikap Galih padanya membuat dirinya menjadi bertanya-tanya sekaligus bahagia.   "Al ..."   Alya tersentak ketika Galih memanggilnya.   "I-iya, Mas." sahut Alya tergeragap, matanya mengerjap berulangkali seraya memandang Galih dengan heran.   "Kau melamun?" tanya Galih dengan kening mengernyit dalam.   Menggeleng cepat Alya lantas menjawab, "Ah, tidak Mas. Aku hanya ..." Belum sempat Alya melanjutkan perkataannya Galih sudah menyela.   "Pasti kau sudah sangat lapar. Ya sudah, sekarang kau makan lah." Galih menyodorkan piring yang telah ia isi tadi.   "Iya Mas. Terima kasih." Alya menerimanya dengan senang hati.   Galih hanya tersenyum sembari mengusak lembut puncak kepala Alya. "Sama-sama sayang."   Hati Alya semakin menghangat, sikap Galih betul-betul telah menerbangkan angannya yang semula terhenti sesaat menjadi melambung tinggi kembali.   Setelah memastikan Alya sudah makan, kini giliran Galih mengambil makan malam untuk dirinya sendiri.   Keduanya lantas makan malam bersama layaknya sepasang suami istri yang sesungguhnya. Sesekali diselingi dengan obrolan ringan, tentunya dengan tawa bahagia yang terlontar dari mulut Alya. Rasa bahagia tak dapat ia sembunyikan, mana kala Galih memperlakukan dirinya sebagaimana mestinya.   Sungguh Alya berharap bila semua ini bukanlah sekedar mimpi yang hanya menghiasi tidurnya seperti malam-malam sebelumnya.   """"""""""""   Usai makan malam keduanya memilih untuk langsung naik ke kamar atas, di mana tempat mereka mengistirahatkan daksa dan juga raga yang seharian ini sudah disibukkan dengan berbagai macam aktivitas.   Galih memilih untuk membersihkan diri terlebih dulu sedangkan Alya merapikan tempat tidur yang ukurannya cukup luas tersebut dengan suka cita. Bibirnya yang ranum tak henti bersenandung, mengekspresikan perasaannya sekarang ini dengan sebuah lagu favoritnya.   Kemudian Alya berjalan menuju meja rias setelah menyelesaikan tugasnya. Ia duduk dengan wajah yang terlihat bersemu kemerahan lantaran bayang-bayang sikap Galih di bawah tadi terus saja berkelebat memenuhi isi kepalanya yang beberapa terakhir ini sudah lelah dengan kehidupan yang di jalaninya.   Malam ini Alya juga terlihat sangat cantik dengan piyama tidur berwarna maroon berbahan satin model dress pendek di atas paha. Mengekspose kaki jenjangnya yang mulus dan seputih s**u. Rambutnya yang panjang ia cepol asal hingga memperlihatkan leher indah dan juga seksi itu.   Bagi siapa saja yang memandangnya pasti akan terpukau dengan kecantikan Alya, meski Alya hanya memakai baju tidur rumahan sederhana.   Tak terkecuali Galih yang baru saja keluar dari kamar mandi. Ia bahkan sampai menelan liurnya berkali-kali ketika pandangannya tertuju pada sosok sang istri yang sudah lama tak ia perdulikan itu.   'Sial! Kenapa Alya sangat cantik malam ini. Aku jadi tidak bisa menahan diri kalau begini caranya.' rutuk Galih dalam hati ketika ia merasa tak mampu mengendalikan diri untuk tidak mendekati Alya yang terlihat begitu menggoda hasratnya sebagai laki-laki normal.   Dengan handuk yang masih terlilit di pinggang, Galih berjalan mendekati Alya yang sedang sibuk memoleskan krim malam pada wajahnya.   Sontak mata Alya membola kala melihat tubuh setengah telanjang suaminya sudah berdiri di belakangnya, memeluk tubuh Alya dengan erat lalu menghidu aroma peach yang berasal dari parfum favorit Alya.   "M-mas ..." lirih Alya ketika bibir Galih yang beraroma mint menggesek kulit lehernya dengan perlahan dan lembut. Seketika tubuhnya meremang tak karuan sebab Galih menggigit kecil lalu menghisapnya sampai meninggalkan jejak keunguan di leher Alya.   Alya menatap Galih dari pantulan cermin riasnya, lelaki itu tengah menjilati leher jenjangnya dengan menggebu.   "Emhft ...." desah Alya ketika tangan kiri Galih mulai bergerilya ke dalam piyama tidurnya dan meremas sesuatu milik Alya yang kenyal, padat dan berisi tanpa permisi.   "Mas ..." Mata Alya sampai terpejam merasakan sensasi yang kembali muncul dan ia rasakan setelah sekian lama tak pernah ia dapatkan.   Galih enggan menghentikan cumbuannya lantaran dirinya sudah tersulut gairah yang semakin memuncak.   "Aku menginginkanmu, Al," bisiknya ditelinga Alya lalu digigitnya dengan lembut dan halus telinga tersebut sampai sang empunya lagi-lagi mengeluarkan suara desahan yang terdengar e****s.   ****   next yesss!!!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN