Alya terduduk lemas di lantai lorong rumah sakit yang dingin lantaran masih merasa syok dengan kejadian beberapa jam yang lalu saat di apartemen Lusi. Menyaksikan sahabatnya berlumuran darah di sekitar kaki dengan wajah pucat pasi tak pernah Alya bayangkan sebelumnya.
Namun, ada hal lain yang lebih menyesakkan yakni kabar mengenai kehamilan Lusi yang ternyata sudah berusia hampir tiga bulan. Seketika Alya benar-benar merasa menjadi wanita paling bodoh di dunia, sebab tak pernah sedikit pun ia menyadari tentang hubungan gelap suaminya dan Lusi.
"Tuhan... apa salahku? Apakah di kehidupan sebelumnya aku ini orang yang jahat? Sehingga Kau menghukumku dengan sebegitu berat?" isak Alya.
Linangan air mata tak pernah surut dari wajahnya sejak ia meratapi nasibnya yang seakan tak pernah
