Bab.82 MENIKAHLAH DENGANKU, AL...

965 Kata

  Tiga bulan sudah semenjak kejadian itu. Kini Galih benar-benar harus mengakui bahwa Alya memang wanita yang pantas untuk dihargai bukannya disakiti.   Bagaimana tidak? Semenjak Alya memilih pergi dari kehidupannya, Galih merasa ada sesuatu yang hilang. Di rumah yang biasanya ia disambut dengan manis oleh istrinya itu kini hanya kesunyian yang ia dapati.   Hampa? Mungkin satu kata itu yang pas untuk menggambarkan kehidupan Galih sekarang. Kenapa penyesalan selalu datang belakangan—pikir Galih.   Mengenai Lusi. Wanita itu juga memilih pergi jauh dari kehidupan Galih dan Alya dengan menanggung sendiri kesalahan yang ia perbuat. Lusi pergi tanpa mengantungi maaf dari Alya. Sahabatnya itu benar-benar marah padanya, sampai bertemu saja Alya sudah tidak sudi.   Pertemuan terakhir mereka bah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN