Di atas motor Alya tak melepas pegangan barang sebentar saja pada pinggang Marcello, wanita itu seakan sudah merasa sangat nyaman dan sepertinya ia mulai suka dengan wangi parfum yang dipakai Marcello. Tentu saja hal itu membuat Marcello terus tersenyum sepanjang mengendarai motornya. Alya sudah tidak segan lagi memeluk punggungnya seperti ini. Yah .. kendati itu dalam konteks yang berbeda. Namun, tetap saja itu adalah hal yang paling membahagiakan bagi Marcello.
Dulu—Marcello pernah berujar jika tidak ada wanita satu pun yang boleh naik motor kesayangannya kecuali wanita yang ia sukai. Dan sekarang ucapannya itu menjadi kenyataan. Ia tak pernah menduga sama sekali jika wanita yang naik motornya untuk pertama kali ialah guru pembimbingnya sekaligus cinta pertamanya.
Marcello menghe
