“Hey pengkhianat, bukannya tadi kau menawarkan diri untuk menjadi partnernya??” Ejek Varro.
“Kalian yang pertama mengkhianatiku” sanggah Gerrald.
“Sudahlah, kita lihat saja kemampuan wanita itu, apakah dia layak menjadi bagian dari tim Obsidian, atau bahkan apa dia layak menjadi Kapten tim Obsidian?” Adrius berbicara dengan nada dingin.
“Setelah makan malam, coba kalian gali informasi mengenai semua hal tentang perusahaan Maxi, besok kita meeting untuk menentukan strategi apa yang akan kita pakai untuk menyelesaikan misi Maxi ini” tutup Adrius.
Pagi hari di ruang meeting
“Apakah kalian telah memilih tim untuk mengerjakan misi Maxi ini?” Tanya Jenderal Kevin.
“Ngomong-ngomong, kemana Alcie, mengapa belum hadir?” Tambah Jenderal Kevin.
Gerrald mengangkat bahunya, tanda tidak mengetahui apapun.
Pada saat itu pintu ruang meeting terbuka, Alcie datang dengan mata yang merah, hidung berair dan pandangan tidak fokus, mirip seperti seseorang yang fly atau dalam pengaruh narkoba.
“Maaf saya terlambat Jenderal” Ucap Alcie.
“Apa kau baik-baik saja?” Tanya Jenderal Kevin khawatir.
“Ya” Jawab Alcie.
"Tanganmu terluka" Brian menunjuk tangan Alcie yang terluka.
"Hanya goresan kecil" Alcie menutupi lukanya.
“Bukankah ini keterlaluan? dia terlambat dan hadir dalam keadaan yang kurang pantas” Bisik Varro pada Brian.
Brian hanya mengangguk.
“Ini strategi tim kami Jenderal, berisi informasi dan strategi yang kami gunakan untuk misi Maxi. Saya, Brian, Varro, dan Gerrald akan melaksanakan misi ini bersama-sama” Ucap Adrius meyakinkan.
“Jadi kalian membiarkan seorang wanita melakukan misi seorang diri?” Tanya Jenderal Kevin menggoda.
Hening, tidak ada jawaban.
“Baiklah. Kapan kau akan memulai misi ini?” Tanya Jenderal Kevin.
“Hari ini Jenderal” Jawab Adrius mantap.
“Bagus” Jenderal Kevin bangga.
“Tidak perlu” Suara Alcie begitu dingin memotong percakapan Adrius dan Jenderal Kevin.
“Apa maksudmu Alcie?” Tanya Jenderal Kevin.
“Lokasi server telah ditemukan, tim Koral sedang bergegas ke lokasi untuk mengamankan barang bukti, server telah berhasil dibobol dan tim Koral telah mengamankan semua data-data di server tersebut, semua data telah dibekukan, hanya bisa diakses oleh tim Koral” Jelas Alcie.
Semua orang terpana, seperti tersambar petir, mereka tidak ingin mempercayai apa yang diucapkan oleh Alcie.
“Kau yakin?” Jenderal Kevin ragu.
“Silahkan kroscek bila diperlukan” Jawab Alcie santai.
Jenderal Kevin segera menelpon Kapten tim Koral dengan mengaktifkan speaker teleponnya .
“Selamat pagi Kapten Ricky, apakah misi Maxi sudah selesai ditangani?” Tanya Jenderal Kevin.
“Ya tentu saja. Terima kasih tidak terhingga untuk anggota tim Obsidian, memberikan informasi akurat mengenai lokasi bahkan akses server perusahaan Maxi. Jujur saya malu karena misi ini sulit diselesaikan oleh tim kami, sedangkan hanya memerlukan waktu satu malam untuk diselesaikan oleh tim Obsidian. Tidak salah anggota tim Obsidian adalah terbaik diantara yang terbaik” Jawab Kapten Ricky dengan penuh hormat.
“Baiklah, selamat bertugas kembali Kapten” Ucap Jenderal Kevin masih belum mempercayai situasi yang terjadi.
“Terima kasih Jenderal, untuk selanjutnya tim Kopral akan mengurus sisa pekerjaan misi ini sampai tuntas” Kapten Ricky mengakhiri sambungan telepon.
“Sudah selesai bukan? Jenderal apakah saya bisa beristirahat sekarang?” Ujar Alcie.
“Tentu saja, silakan. Kerja bagus!” Ucap Jenderal Kevin masih dalam keadaan shock.
Setelah mendapat persetujuan Jenderal Kevin, Alcie pergi ke kamarnya.
“Apakah dia hantu?” cicit Gerrald
Semua orang bungkam, masih belum mempercayai sepenuhnya bahwa misi telah selesai, kekaguman, dan rasa penasaran yang kuat campur aduk dibenak mereka. Mereka sangat penasaran bagaimana Alcie menyelesaikan misi hanya dengan waktu satu malam dan seorang diri.
Dering telepon Jenderal Kevin membuyarkan lamunan mereka.
“Apa? Nona Alcie positif menggunakan kokain? Baiklah, mohon jadwalkan interogasi Nona Alcie besok pagi dan saya mohon agar interogasi ini dilakukan di markas tim Obsidian” Jawab Jenderal Kevin.
“Ada apa Jenderal?” Tanya Adrius
“Dua jam yang lalu Alcie mengalami kecelakaan mobil tunggal, untungnya dia tidak terluka serius, setelah dilakukan cek urin ternyata positif menggunakan kokain. Polisi melepaskan Alcie karena mengatakan sedang dalam misi di bawah perintahku dan berjanji akan menghadiri interogasi polisi setelah misi selesai, pihak kepolisian pun menyetujui setelah melakukan verifikasi identitas Alcie” Tutur Jenderal Kevin.
“Jenderal, siapa sebenarnya Alcie?” Tanya Adrius menyelidik.
Jenderal Kevin menghela nafas, sejujurnya dia belum sepenuhnya percaya pada Alcie, namun menurutnya, calon partner tim Alcie harus mengetahui siapa Alcie sebenarnya.
“Alcie adalah seorang consigliere keluarga mafia Odsen, dia dilatih oleh pamannya sedari usia muda dan memang dipersiapkan menjadi consigliere meneruskan pekerjaan pamannya. Dia dilatih sangat keras bahkan mungkin keji sejak usia dini, saat anak-anak sebayanya bermain boneka Barbie, mungkin dia telah dilatih memegang pistol, saat remaja sebayanya sibuk dengan make up dan mengejar cinta pertamanya, Alcie sudah sibuk dengan strategi perang, meracik racun dan belajar membunuh tanpa meninggalkan jejak" Jenderal Kevin menjeda untuk menarik nafas.
"Otaknya sangat brilian dia menguasai Ilmu hukum, ilmu psikologi, dan sedikit ilmu kedokteran, yang ia gunakan saat dia terluka, dia ahli dalam bernegosiasi dan pandai memanipulasi. Dengan ekspektasi pamannya yang begitu tinggi, Alcie tumbuh menjadi pribadi keras dengan skill yang luar biasa. Dia sudah banyak berkorban untuk keluarga Odsen, tak terhitung jumlah kasus yang telah ditanganinya saat melayani keluarga Odsen.
Semua diselesaikan secara bersih maupun kotor, dalam hal negosiasi dengan mafia lain atau berurusan dengan hukum, keluarga Odsen selalu bisa mencari jalan keluar terbaik dengan Alcie sebagai consigliere mereka" Tambah Jenderal Kevin.
"Sampai akhirnya putra sulung keluarga Odsen mengkhianati Alcie. Pimpinan Odsen menyerahkan tahtanya kepada putra bungsunya, tentu saja Alcie melaksanakan titah pimpinan Odsen tanpa keraguan.
Kakak sulung keluarga Odsen berusaha menghilangkan nyawa Alcie dengan sangat keji, untungnya Aku dan tim dapat menyelamatkan nyawa Alcie, setelah Alcie selamat, dia berjanji akan mengabdikan hidupnya untuk negara dan tidak akan masuk dunia hitam lagi” Kenang Jenderal Kevin.
Adrius, Brian, Gerrald dan Varro menatap tak percaya, gadis tadi itu memiliki masa lalu yang sangat rumit.
**
Ruang Interogasi
Keesokan harinya, di ruang tertutup dengan cermin satu arah, Alcie duduk berhadapan dengan seorang petugas kepolisian yang menginterogasinya terkait bukti pemakaian kokain. Alcie paham betul, orang-orang di balik cermin dapat mendengar dan melihat semua yang terjadi saat proses interogasi berlangsung, termasuk seluruh tim Obsidian dan Jenderal Kevin.
“Nona Alcie, mohon jelaskan mengenai kecelakaan tunggal yang anda alami serta alasan pemakaian narkoba jenis Kokain yang ditemukan di urin anda pagi kemarin” Petugas memulai interogasi. Alcie menjawab dengan tenang.
“Dua hari yang lalu tepatnya sekitar pukul 23.00, saya berada di hotel Royal untuk menjalankan misi” Alcie menjelaskan.
“Dapatkan salinan rekaman CCTV hotel Royal pada saat itu” Pinta Jenderal Kevin kepada petugas melalui saluran telepon.
“Saya menyamar menjadi p*****r yang disewa oleh pimpinan perusahaan Maxi” Lanjut Alcie.
“Bukankah pimpinan Maxi sangat berhati-hati, bahkan saat menyewa p*****r, dia akan menyewa g***o kelas atas” Tanya petugas dengan hati-hati.