Masa Lalu Alcie

1216 Kata
“Saya kenal dengan madam Barbara, apakah itu cukup menjawab pertanyaan anda?” potong Alcie. Madam Barbara sangat terkenal di dunia prostitusi, dukungan yang dia dapatkan sangat kuat, sehingga hukum pun tidak bisa menyentuhnya, kliennya adalah orang-orang yang berkuasa, bagaimana bisa Alcie kenal dengan madam Barbara? dan pertanyaan paling besar adalah, bagaimana bisa madam Barbara membiarkan Alcie untuk melayani tamu VIP-nya, dia pasti memiliki pengaruh yang luar biasa. “Saya memasuki kamar hotel pimpinan Maxi, setelah berada di dalam kamar, saya meminum wine dan berbincang ringan dengan pimpinan Maxi, pimpinan Maxi ternyata pecandu narkoba, sebelum bercinta dia akan menyuntikkan kokain ke pasangannya dan dirinya sendiri, saya juga melihat pimpinan Maxi memiliki kelainan s****l, dia hanya bisa terpuaskan apabila telah menyakiti atau menyiksa pasangannya, terbukti adanya cambuk, ikat pinggang, borgol, bahkan belati di kamar hotel tersebut. Setelah Pimpinan Maxi menyuntikkan kokain di lengannya, dengan terpaksa saya mengikuti perintahnya, saya hanya menyuntikkan dengan dosis yang rendah dan mengatakan alasan saya tidak pernah menggunakan narkoba sebelumnya” Jelas Alcie. Semua orang menahan nafas, wanita ini memang tidak memiliki rasa takut. Di luar kamar hotel sudah pasti banyak bodyguard berjaga, Sudah dapat dipastikan sebelum memasuki kamar hotel, dia telah melalui pemeriksaan yang teliti, tidak mungkin bodyguard membiarkan dia masuk bila dia membawa senjata atau benda yang mencurigakan. Pada saat itu, salinan rekaman CCTV dari hotel Royal diterima oleh Jenderal Kevin, ketika mereka memeriksa salinan CCTV, mereka tidak bisa berkedip melihat sosok wanita yang ada di CCTV, wanita itu terlihat sedang diperiksa oleh bodyguard. Tubuh indah dengan proposional sempurna, dibalut gaun merah tanpa lengan, membungkus rapi tubuhnya yang semampai, lekuk indah tubuhnya terpampang nyata dengan balutan ketat gaun tersebut. Bibir sensual bergincu merah senada dengan gaunnya, celak mata yang tegas semakin memperindah matanya. Rambut hitamnya dibiarkan terurai dan riasan make up yang sedikit menor menambah kesan seksi wanita tersebut. Senyum menggodanya sudah pasti meruntuhkan iman lelaki manapun yang digodanya. Bodyguard yang sedang memeriksanya beberapa kali menelan salivanya menahan gejolak ketertarikannya pada wanita tersebut. “Damn! Dia wanita ter-hot yang pernah aku lihat” Ujar Varro. “Setuju” Gerrald menambahkan. “Jaga ucapan kalian” Adrius melirik keduanya dengan tajam. “Dia terlihat sangat berbeda dengan wanita yang kemarin kita temui, fokuslah kita disini untuk mengetahui bagaimana dia menjalankan misi bukan?” Brian mengomentari Semua mengangguk tanda setuju. “Beruntung kokain yang disuntikan ke dalam tubuh saya dalam dosis kecil dan tubuh saya memiliki toleransi terhadap obat-obatan yang tinggi, jadi saya masih sadar saat menyuntikkan serum kejujuran ke pimpinan Maxi yang sudah setengah teler akibat kokain, Saya mendapatkan informasi lokasi server, akses server, dan sidik jarinya” Tambah Alcie. “Setelah Anda mendapatkan semuanya, bagaimana cara Anda keluar dari kamar pimpinan Maxi dan membuatnya tidak menaruh curiga sekalipun ? Apabila dia atau bodyguardnya merasa ada sesuatu yang aneh dengan Anda, bukan hanya Anda, namun madam Barbara pun akan menerima konsekuensinya” Tanya petugas penasaran. “Setelah saya mendapatkan apa yang saya inginkan, saya menyuntikkan kembali sisa kokain agar pimpinan Maxi tidak sadarkan diri, saya buka semua pakaian dia, saya pasangkan sebuah alat, agar pimpinan Maxi mengeluarkan spermanya, untuk detail, saya menambahkan luka cakaran di tubuh pimpinan serta menambahkan noda bercak merah di leher saya sendiri” Alcie menjelaskan. “Setelah kurang lebih 3 jam saya menghabiskan waktu di dalam kamar, saya keluar kamar, bodyguard memeriksa keadaan pimpinan Maxi. Melihat keadaan pimpinan Maxi yang sedang tertidur pulas, dengan ceceran s****a di atas sprei, bodyguard itu tidak menaruh curiga sedikitpun, bodyguard menyangka bosnya sudah bercinta sambil mengkonsumsi narkoba seperti biasanya, lalu bodyguard tersebut melepaskan saya, memang salah saya mengendarai mobil setelah menyuntikkan kokain, yang menyebabkan kecelakaan tunggal. Saya siap untuk menanggung konsekuensinya” Ujar Alcie dengan mantap. Petugas interogasi dan semua orang yang menyimak interogasi terkagum kagum dengan penjelasan Alcie, mereka tidak dapat menyembunyikan repsek mereka untuk Alcie. Bagaimana bisa dia menyusun strategi luar biasa dan mengeksekusi strategi tersebut dalam waktu sangat singkat. Pantas saja perusahaan Maxi bahkan tidak tahu bahwa servernya telah diretas dan lokasi server telah dikepung. Dalam sekejap mata perusahaan Maxi hancur tanpa pernah tahu apa penyebabnya. Semua tim Obsidian tersenyum dan mengakui kemampuanl Alcie dan dengan senang hati menerima Alcie sebagai Kapten Tim mereka. Setelah keluar ruang interogasi, tim Obsidian dan Jenderal Kevin menghampiri Alcie. “Kau sangat luar biasa, Kapten” Gerrald berbicara dengan lantang. “Kau yang terbaik, Kapten” Tambah Brian. “Selamat bergabung dengan tim, Kapten” Varro menambahkan. “Mohon bantuan nya, Kapten” Adrius mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Alcie menjabat tangan Adrius sambal tersenyum, “Okay, terima kasih”. ** Kediaman Keluarga Alex “Jenny sayang, ini adalah rumahmu, kamarmu ada di lantai 2, bila memerlukan sesuatu panggil maid saja ya sayang” Ucap nyonya Rosa, istri Tuan Alex. “Jangan terlalu memikirkan masalah amnesia, fokus saja untuk pemulihan fisikmu ya sayang” Tambah tuan Alex. “Yes Mom, Dad “ Jawabku sambil tersenyum. Kulihat mansion ini sangat luas, sudah dipastikan tuan Alex adalah orang terpandang dan kaya raya, lihat saja jarak antara gerbang pagar ke pintu depan utama rumah ini, dipisahkan halaman yang sangat luas, belum lagi maid yang berbaris menyambut kedatangan kami. Sepertinya hidupku sangat menyenangkan. Harta berlimpah dan memiliki orang tua yang sangat menyayangiku, nikmat Tuhan mana yang kau dustakan? Aku memasuki kamarku, kamar dengan interior modern dan elegan. Bernuansa pink, yang menandakan bahwa pemiliknya adalah gadis yang feminin. Tempat tidur yang luas berkelambu putih dijamin sangat nyaman, sofa, TV, serta barang-barang lainnya ditata sangat cantik dan rapi, jangan lupakan ruangan khusus untuk pakaian, sepatu, tas, dan aksesoris lainnya, tadinya kukira ruangan ini adalah toko di mall. Pakaian dengan warna soft dengan berbagai model, sepatu berbagai bentuk, ada yang berhak runcing, tidak berhak, dan ah aku tak tau macam-macam sepatu seperti itu, tas berjajar rapi dengan berbagai macam ukuran dan warna. aku tebak dulu aku sangatlah fashionable. Namun hatiku mengatakan bahwa semua itu bukan milikku, namun… entahlah. Hal pertama yang kulakukan adalah mandi, kamar mandi yang membuatku betah berlama lama mandi, tak terasa 45 menit sudah aku membersihkan diri, kuambil piyama pink dalam ruangan wardrobe-ku, lalu duduk di meja rias. Ku lihat deretan skin care, make up dan parfum berjajar rapi, saking banyaknya, orang lain pasti menganggap ini adalah sebuah salon kecantikan. Aku hanya mengoleskan toner dan pelembab wajah, setelah itu aku beranjak ke tempat tidurku. Sekitar 2 jam aku tertidur sampai maid memanggilku turun untuk makan malam dengan orang tuaku. “Sayang, mulai minggu depan kamu akan mulai sekolah di Universitas Valley Of Art, apakah kamu sudah siap masuk universitas?” Tanya Tuan Alex “Sayang, aku rasa putri kita masih butuh waktu untuk pemulihan, bagaimana bila putri kita masuk kuliah di tahun depan saja?” Tawar Nyonya Rosa “Tidak apa-apa mom, aku ingin masuk sekolah secepatnya, rasanya akan bosan bila terus-terusan di rumah. Aku berjanji akan selalu menjaga kesehatanku” Jawabku. “Baiklah, sebenarnya minggu ini adalah waktu Orientasi di universitas, namun Dad akan meminta keringanan untukmu agar tidak mengikuti Orientasi, Dad tidak mau kau kelelahan”. Jelas Tuan Alex. “Ok Dad, sebenarnya aku masuk jurusan apa?” Tanyaku penasaran. “Design Fashion, sejak dulu kau senang merancang baju untuk dirimu dan orang orang sekitarmu, harapanmu adalah membuatkan baju tercantik untuk orang-orang yang kamu cintai” Jelas Nyonya Rosa dengan mata menerawang ke depan dan ada sedikit genangan air di kedua kelopak matanya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN