Setelah Eric pergi, Grize sibuk menatap botol-botol alkohol sampai akhirnya barang pesanan lainnya datang. Itu adalah beberapa barang elektronik dan furnitur rumah lain. Dia segera meminta mereka untuk meletakkan barang-barang itu ke tempat yang sudah ditentukan. Tepat ketika matahari terbenam, semuanya selesai. Grize mengamati seluruh ruangan dengan saksama. Akhirnya dia bisa menghela napas lega. Tatapannya jatuh pada jam tangannya. Kedua matanya langsung terbelalak. “Astaga, sudah jam 6!” Dengan cepat dia mengambil tasnya dan berlari keluar rumah. Sebelum benar-benar pergi, dia mengunci pintu terlebih dahulu. Setelah itu, dia pun segera memasuki mobil. Tiba-tiba ponselnya berdering. Grize melihat panggilan masuk dari nomor telepon rumah Pak Edward. Keningnya langsung berkerut. Siapa