Malam ini, Adrian tidak mampu memejamkan matanya. Ia masih teringat akan janjinya pada Yumna bahwa pria itu akan segera menjemput Yumna ke Bukittinggi bersama Epi—sang ibu. Namun Adrian sama sekali tidak menyangka kalau Epi malah menentang keinginannya. Ternyata sikap Epi sama saja dengan kebanyakan orang lain yang menganggap Yumna hina atas kesalahan yang tidak pernah dilakukan oleh Yumna sama sekali. Sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa memutuskan hubunganku begitu saja dengan Yumna. Apa lagi aku sudah berjanji akan menjemputnya secepat mungkin, batin Adrian. Kembali berusaha memejamkan mata, namun Adrian masih belum mampu melakukannya. Akhirnya pria itu memutuskan untuk keluar dari rumah. Pergi menghidup udara malam dengan sepeda motor miliknya. Entah kemana tujua