Kaget dan Syok

1504 Kata

Seiza sudah keluar dari kamar. Ia menghela napas seraya mendudukkan bokongnya di atas sofa. Ada sebuah beban berat saat ini di hatinya. “Bagaimana, Sayang?” tanya Zian. “Sudah aman. Tapi aku benar-benar sangat takut. Aku takut kalau Allah marah sama aku, Bang. Bang Adrian, abang bersumpah benar-benar akan menikahi Yumna’kan? Satu lagi, jangan pernah mengambil kesempatan dalam kesempitan. Aku sudah memasang kamera di dalam kamar, maksudnya untuk memantau kalau abang memang tidak melakukan apa pun terhadap Yumna.” “Astaghfirullah … Seiza, abang berani bersumpah demi Allah kalau abang tidak akan pernah menyentuh Yumna sebelum kami menikah. Abang melakukan semua ini hanya ingin menjebak, itu saja. Agar Yumna tidak bisa lagi menolak. Agar mama merestui hubungan kami.” “Iya, aku mengerti. Ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN