Erotic Dance.

1117 Kata
    Well, jika William merasa tidak sabar dengan pertunjukan itu. Beda halnya dengan Bella. Dia mondar-mandir memikirkan tarian yang bagus untuk menggoda William.     Melihat Bella yang berputar-putar kebingungan. William ikut mondar-mandir seolah memikirkan isi dari pesan Julian. Lebih tepatnya William memikirkan baju seksi apa yang akan dikenakan oleh Bella.     Dalam hati ia bersorak gembira membayangkan pinggung indah Bella bergoyang ke kanan dan kiri di depan wajahnya. Jika boleh dia ingin Bella mengenakan bikini seperti yang dipakai Beyonce di lagunya yang berjudul 'Baby boy' Sepertinya itu tidak buruk. Sebab dia memang ingin menjadi Big Baby.     'Aku sudah tidak sabar,' batin William m***m.     Untuk kali ini William harus memberikan hadiah sebagai tanda berterima kasih atas ide dari Julian. Jarang-jarang ada gadis tampil menari seksi di depan matanya. Lebih tepatnya jarang sekali gadis menari masih virgin. Umpama penari stripless tentu saja dia bisa melihatnya di club malam namun sudah pasti mereka sudah tidak murni lagi. Jika meminta Lilian sama saja menyuruh kucing makan sayur. Wanita pendiam itu tidak akan mau karena terlalu pemalu. Bisa jadi dia pingsan duluan sebelum pertunjukan.     "Baiklah, aku akan menari tari perut. Tari tradisional yang sangat menonjolkan kecantikan dan daya tarik pada laki-laki. Tentu saja sangat seksi."     "Yes"     "Eh?"     "Maksudku ya, itu ide yang bagus. Tetapi apa kau bisa menari tari tradisional itu?"     "Tentu saja, sudah ku bilang aku selalu menjadi ketua tim seni kebudayaan waktu di kampus. Sering sekali di tunjuk untuk membawakan tari tradisional. Jika tidak mana mungkin aku bisa menari sambil melukis wajah ibu kemarin."     "Hn..."     "Kapan kita mulai?"     "Secepatnya."     "Eh?"     "Maksudku semakin cepat kita membuat ibu marah maka itu semakin baik." William merutuki mulutnya yang terlalu bersemangat menjawab pertanyaan Bella. Dia tidak mau Bella menyadari jika dia sangat tertarik melihat Bella menari tarian perut. Sudah pasti perut dan pusar Bella yang terekspose sempurna dan melenggak-lenggok. Tanpa sadar sesuatu berwarna merah mengalir di hidung William.     'Kyaa Willy, kau mimisan!"     William segera menutup hidungnya. Baru kali ini dia mimisan hanya karena membayangkan pinggul gadis yang bergoyang.      'Pasti karena aku kurang asupan, maklum sudah seminggu aku tidak mendapatkan jatah.' Dia jadi teringat Lilian. Di saat seperti ini Lilian selalu menjadi pelampiasan hasratnya. Entahlah bagi William dia tidak ingin membuang banyak waktu dengan membiarkan Lilian menganggur. Mungkin karena bosan suasana yang sepi ketika mereka berdua bersama. Jadi dia berpikir lebih baik waktu yang berharga dihabiskan dengan bercinta saja. Drrt drrt     Bella kembali melotot melihat pesan dari Julian. Gadis itu sampai pucat membaca pesan dari kakak iparnya. Dan lagi-lagi William bersorak dalam hati saat membaca pesan Julian.     ''Jangan lupakan anggur untuk mendampingi Willy ketika melihat pertunjukanmu. Ibu akan mengira istrinya tidak baik karena membuat suami mabuk.''     William berusaha mengendalikan senyumnya. Dia melirik Bella yang resah setengah mati. Tentu saja Bella cemas, jika William sampai lepas kendali karena pengaruh alkohol bisa dipastikan dia akan mengucapkan selamat tinggal pada keperawanannya.     "Bagaimana ini...?"     "Sudahlah menari saja, aku tidak berniat dengan d**a ratamu.'' Bohong, William sangat berharap lepas kendali dan menikmati tubuh Bells. Tentu saja dia ingin mencuri ciuman atau menyentuh Bella sama seperti saat Bella pingsan tadi malam. Bagaimana mungkin William melewatkan Bella yang terlentang dan jubah mandinya terbuka hingga d**a. William yang tergiur dengan pemandangan indah itu segera mencium dan memberi tanda di seluruh permukaan tubuh Bella yang putih bersih. Dan yang lebih menyenangkan lagi Bells mengira jika tanda bintik-bintik itu karena ulah nyamuk.     "Kau mau mati Willy? Dadaku tidak sekecil itu. Lihat mereka bahkan lebih besar dari genggaman tanganmu. " Perkataan Bella menyadarkan William dari lamunannya. Dia berdiri tertegun saat Bella menangkup dadanya untuk memperlihatkan ukuran dadanya yang besar.      "Sudah ku duga kau akan terpesona dengan ukuran dadaku..."     "A-aku akan membawakan baju trasional timur tengah dan sedikit minuman beralkohol yang berkadar rendah." William menggunakan alasan itu agar tidak ketahuan jika mimisan lagi.     ''Baiklah.''     Julian tersenyum melihat pesan yang berhasil dia kirimkan. Oniks pria itu menatap Morena dan mengangguk sebagai tanda jika kedua anak bodoh itu masuk ke dalam rencananya.     "Aku ingin mereka segera mempunyai anak, sehingga William tidak akan mencari Lilian itu lagi,'' ucap Morena.     Dia begitu benci dengan Lilian karena mengkhianati anaknya. Padahal saat pertama di perkenalkan oleh William, wanita itu begitu anggun dan manis. Siapa sangka tingkahnya sangat buruk.     ''Tenanglah, Bu. Seandainya mereka berdua berniat menemui sepasang pengkhianat itu, aku akan menghalangi dengan sekuat tenaga."     "Jangan sampai gagal Julian. Jika mereka lengah, tukar minuman Willy dengan wine yang di campur dengan obat roffies. "     "Baiklah, Bu."     "Kau memang anak yang paling bisa aku andalkan Julian. Aku bahkan berharap jika kau yang sebenarnya menikah terlebih dahulu. Berhentilah bermain-main dengan para wanita itu. Pesona darah bangsawan yang kau miliki bisa membunuh mereka karena patah hati. "     "Itu akan terjadi jika masalah adik bodohku selesai, Bu." Julian tersenyum lembut pada Morena. Demikian pula Ibu dari duo Silversky itu. Dia benar-benar sangat mecintai anaknya. *     Bella selesai berdandan dengan baju penari dari timur tengah. Berkali-kali dia menahan nafas karena bahan kain yang di pilih William sangat tipis dan sukses mempertontonkan perut dan pinggangnya yang ramping berlekuk. Hiasan kristal yang menjuntai menambah kesan cantik di pinggang Bella. Lekukan yang sempurna dengan d**a besar yang terlihat membusung tapi tidak mengurangi keindahan tubuh berbalut pakaian penari itu. Justru dia terlihat menggiurkan dengan separuh dadanya yang terlihat.     "Ugh, ini terlalu terbuka. "     Untuk urusan rambut redblonde miliknya, Bella hanya mengepang mereka. Dia menghiasi rambutnya dengan bunga mawar yang cukup banyak.     Secara tidak sengaja yang William lewat melihat penampilan Bella yang selesai berdandan. Dia membatu karena terpesona. Pria itu mengeram frustasi merasakan sesuatu di balik celananya mulai mengeras.     'Belum menari saja kau berhasil membuatku mengeras Bella," batin William. drrt drrt     Pesan dari Julian jika Ibunya akan pulang dari kantor. Maka Bella menyerukan William untuk bersiap di serambi kediaman Silversky. Musik tradisional timur tengahpun di bunyikan dengan tape radio. Sesuai perkiraan William. Pinggul itu menari dan bergoyang ke sana kemari. memutar dan ah entahlah pusing menjelaskannya. Yang pasti gerakan sensual Bella membuat William kehilangan kewarasan. Dia tampak terhanyut dengan tarian yang berseni tinggi sekaligus menonjolkan kecantikan itu.     Bella berputar-putar hingga rok yang panjang itu terangkat. William bisa melihat celana dalam berwarna merah yang di pakai Bella. Kemudian matanya memutar pada hentakam perut yang meliuk-liuk     Tubuh Willuam mulai bereaksi dan terasa panas. Jakunnya naik turun tak beraturan. Tarian Bella semakin panas, mata hijaunya melirik seolah menggoda William untuk menyerangnya. Dan tanpa Wiliiam duga Bella melakukan gerakan ular kobra yang sangat seksi. Tangannya membentuk kepala ular dengan posisi duduk dan meliuk-liukan perutnya.     William sudah tidak tahan. Pria itu menarik Bella dan melumatnya. William sudah kehilangan akal sehat. Tangannya menahan Bella agar tidak bisa melawan.     "Willy hmmp... sa..."     "Kau milikku, milikku, " geram William.     Mata oniks itu berkilat penuh nafsu. Julian yang mengintip dari samping hanya geleng-geleng kepala. Rupanya tanpa obat yang akan dia suguhkan William sudah menjadi brutal. TBC
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN