Dance.

1003 Kata
Tarian terus berlanjut. Bella merasa tubuhnya pegal-pegal dan lelah saat ini. Gerakan tari tradisional harus di lakukan dengan lemah gemulai membuat pinggangnya seperti ada yang sedikit bergeser. Bagaimana tidak, mengibaskan kipas sepanjang tangan meliuk-liuskan hingga membuat kipas itu seperti ombak laut membuatnya mengeluarkan tenaga ekstra. Selesai gerakan kipas dia harus menggoreskan cat tanpa terlihat jika dia sedang menulis sekaligus melukis. Bella yang terus berputar sambil melukis, berjongkok melukis lagi ,memutar pinggul dan menorehkan cat kembali, meliukkan pinggangnya juga menorehkan tinta lagi. 'Tuhan tolong kuatkan pinggangku,' batin Bella merana. Rupanya kerja kerasnya tidak sia-sia. Morena langsung memasang wajah dingin saat Bella selesai menari. Akhirnya lukisan itu sudah jadi. Lukisan wajah wanita cantik berambut gelap dengan memegang cangkir di tangannya. Itu adalah lukisan Morena. Keluarga yang hadir memberikan berdecak kagum, pujian terus mengalir pada bakat Bella. Sungguh hal yang langka melihat seseorang menari sekaligus melukis seseorang. Sedangkan William masih terpaku pada Bella yang usai menari. Dirinya tidak menyangka jika sahabat yang berstatus istrinya itu begitu cantik saat menari, membuat rasa bangga tersendiri di hatinya. Apalagi bakat seni yang indah itu . Jika boleh di gambarkan William merasa benar-benar melihat malaikat yang turun saat itu. Dia nampak murni dengan senyum indahnya. Jika William boleh jujur lagi, pinggul Bella sangat indah saat bergerak ke kiri dan kanan waktu ia menari. Membuat dirinya sering gagal fokus, eh? 'Hentikan, aku tidak boleh berpikir m***m' batin William. William menanti Bella dari balik dinding yang terbuat dari kertas. Tanpa mereka sadari saat bertemu, sepasang suami istri itu langsung berpelukan karena merasa rencana membuat Morena kesal berhasil. Mereka tanpa sadar saling berpegangan tangan, berhadap-hadapan sambil tersenyum lebar. Sesaat kemudian mereka tersadar. Wajah kedua manusia tsundere itu langsung merah karena malu. Tapi mereka berusaha mengabaikan perasaan aneh yang sedikit menyentil hati mereka. Seolah tidak terjadi apapun, Bella dan William mengoceh karena senang. "Kau luar biasa Bella. " "Kau memujiku Willy? dasar bodoh kau masih belum melihat bakat ku yang lain Willy, simpan dulu pujianmu." "Aku tidak jadi memuji mu gulali, belum-belum kau sudah besar kepala." William sedikit menyesali perasaan kagumnya pada Bella. Gadis itu masih menyebalkan saat kembali ke mode normal. "Yah, kau jadi cerewet Willy..." William terdiam karena perkataan yang terakhir dari Bella. Gadis itu benar, sejak kapan dia menjadi se cerewet ini ketika berbicara. Matanya terus memandangi Bella, gadis itu tengah merapikan diri sebelum masuk ke ruang jamuan makan dan minum teh. Rambut pirang kemerahannya yang sedikit berantakan tapi menambah kesan seksi membuat William tidak bisa mengalihkan perhatiannya. Jangan lupakan bibir imut dan mata hijau yang berbinar cerah itu. William tersenyum tipis, entah mengapa perasaannya senang melihat Bella mengulurkan tangan untuk mengajaknya masuk ke ruangan itu. Makan dan jamuan minum wine telah usai, dalam jamuan makan tadi keluarga besar Silversky tak henti-hentinya memuji kesenian tari dan lukisan hasil dari pertunjukan Bella. Berbanding terbalik dengan Morena yang tengah menampikan wajah kecut karena merasa tersaingi. Bisa di simpulkan jika rencana dari Julian berhasil. Mereka pun kembali ke rumah mungil bertekstur sederhana. William harus segera berangkat kerja. Memang posisinya bukan sebagai CEO Skyneyy Corp. Tapi posisinya sebagai plan manager cukup membuatnya sibuk. William tidak ingin pekerjaan terbengkalai jika tidak segera di selesaikan. Begitu pula dengan Bella. Sebagai dokter dia harus bekerja di rumah sakit. Lagi pula tidak ada bulan madu usai pernikahan. Dia jadi ingin segera bertemu dengan Nate seusai bekerja. Hanya saja sang ratu tidak membiarkan itu terjadi. Rencana tinggal rencana saja. Jimmy, asisten pribadi Morena mendadak datang dan memberi tahu jika sang ratu menginginkan mereka tinggal di Mansion selama seminggu. Dan libur cuti khusus telah di ajukan pada rumah sakit sekaligus perusahaan. "Barang - barang anda telah siap nyonya, tuan. Silakan menuju mobil yang telah disediakan," ucap Jimmy. Dia membukakan pintu mobil seolah tidak menerima penolakan. "Kenapa aku merasa di culik ya?" guman Bella. "Hn." Jimmy yang mendengar segera memberi tanggapan pada ucapan Bella. "Selera humor anda sungguh lucu nyonya, mana mungkin nyonya besar menculik menantu dan anaknya sendiri." Jimmy memasang wajah horror yang cukup membuat Bella terdiam. "Aku hanya menjalankan perintah tanpa terkecuali. " Glek 'Tidak hanya ibu yang mengerikan, bahkan tangan kanannya juga sangat mengerikan ,' batin Bella. 'Aku seperti anak yang dipaksa pulang karena sudah berkeliaran di luar rumah. Sebenarnya apa yang ibu pikirkan. Dan kenapa kakak membiarkan ini terjadi.' * Di kediaman Silversky, Morena tengah berbicara serius dengan Julian. Memang putra sulungnya ini sangat bisa di andalakan. Tapi rasa sayangnya terhadap William juga sama besarnya dengan rasa sayangnya pada Julian. Dia adalah harapan dari Morena dalam segala hal. "Jalankan rencana kita Julian, aku tidak ingin Willy sempat memikirkan Lily." "Mengapa mereka begitu bodoh, setidaknya mereka harus mendengarkan gosip yang beredar mengenai affair antara Blacknight dan itu." "Begitulah adikmu, yang aku takutkan rasa depresi yang dia derita setelah tahu jalinan hubungan antara Broklin dan Blacknight." "Benar tapi ku harap dia tidak menjadi sosok lain seperti paman Ken." Julian tidak bisa membayangkan seperti apa jadinya jika ia berubah menjadi seperti pamannya. Morena berubah sendu, itulah hal yang disesalkan selama ini. "Itulah kelemahan darah bangsawan yang mengalir pada tubuh kita. Karena rasa cinta dan sifat yang penuh dengan kasih sayang membuat jiwa yang disakiti mampu membuat jiwa mengerikan hadir menguasai sifat aslinya. " Yah, itulah yang sangat di takuti oleh Morena dan Julian. Bisa jadi karena perasaannya yang terluka, William berubah menjadi monster tak kenal ampun seperti Ken dan Mark sang kakek buyut Silversky. Mereka berdua adalah aib dari keluarga Silversky. Mereka menjadi psikopat karena disakiti oleh wanita yang mereka cintai. Melampiaskan sakit hatinya pada orang lain padahal yang menyakitinya gadis lain. Waktu itu, Furge Silversky harus membunuh Mark__ pamannya agar menghentikan kegilaan pria itu. Jadi kekhawatiran Julian dan Morena memiliki alasan yang kuat. Dia takut William memnuruni sifat Mark. Suara mobil dari arah gerbang membuyarkan pembicaraan mereka. Kini baik Julian maupun Morena tengah mengadu Strategi dengan kedua anak ingusan itu. Strategi pertama telah dijalankan oleh Julian yang berpura-pura mendukung William dan Bella. Untuk langkah selanjutnya, Julian masih memikirkannya. Yang pasti dia tidak akan membiarkan Willian jatuh pada gadis yang berselingkuh darinya. Siapakah yang akan menang, well let's we see. Tbc
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN