Dari kejauhan Ilona melihat Anggara berjalan ke arahnya. Ia mendorong tas perlengkapan golf miliknya. Pria berkacamata hitam itu diiringi oleh dua anak kecil. Ilona yakin jika mereka adalah anaknya. Bisa dibilang ini untuk kali pertama ia datang dengan keluarganya. Apakah istrinya juga ikut? Batin Ilona bertanya. Pandangan matanya segera meneliti ke arah Anggara. Namun tak ada siapapun, mungkin masih di belakang, pikirnya. Ilona mendadak gugup. Meskipun ia tak terlibat hubungan asmara dengan Anggara namun kedekatannya akhir-akhir ini tentu saja akan menimbulkan kesalahpahaman. Terlebih istrinya itu adalah dosen di kampusnya. Ilona merasa khawatir. "Hai Ilona?" Anggara menyapanya dengan ramah. Hari ini ia terlihat lebih tampan dari biasanya. Barangkali karena membawa anaknya, aura kebapa