Bab 41. Jatuh Cinta

1019 Kata

"Hah?" Ihsan seketika menggaruk kepalanya sendiri seraya tersenyum cengengesan. "Dari mana dia tau saya lagi ngabayangin ukuran dadanya dia?" batin Ihsan seketika menghela napas panjang. "Siapa bilang saya lagi ngebayangin ukuran--" Ihsan seketika menahan ucapannya merasa malu sendiri. "Gak usah bohong, aku tau apa yang kamu lakuin tadi. Aku malu banget, Ihsan. Sumpah!" sahut Sisil masih berada di dalam kamar. "Nhggak, Sil. Otak saya gak sekotor itu," ujar Ihsan. "Saya akan pulang setelah saya keluarin beling di jari kamu!" "Gak usah, aku bisa sendiri ko." "Yakin?" Sisil bergeming, suaranya tidak lagi terdengar. Ihsan yang semula berdiri tepat di depan pintu kamar mulai berbalik dan hendak melangkah menuju pintu utama. Namun, pria itu seketika menahan langkahnya saat melihat serpih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN