"Ampun, Pak Antoni. Jangan bunuh saya," rengek Sisil lemah dan bergetar, air matanya bahkan kian deras membasahi wajahnya. "Sa-saya belum kawin, Pak. Kalau saya mati sekarang, saya bisa jadi hantu perawan. Emangnya Bapak mau saya menghantui Bapak seumur hidup Anda?" Antoni seketika mendengus kesal, "Kau pikir kita lagi syuting film horor, hah?" bentaknya penuh emosi. "Saya gak main-main, Sisil." Antoni tiba-tiba saja menembakan pistol miliknya ke arah samping dan tepat mengenai pas bunga hingga benda tersebut benar-benar hancur dalam sekejap mata. Suara tembakan pun terdengar nyaring membuat Sisil sontak berjongkok seraya menutup kedua telinganya menggunakan telapak tangannya sendiri juga berteriak histeris. "Haaaa! Ampun, Pak Antoni. Ampuun! Aku mohon jangan bunuh aku," teriak Sisil me