chapter 3

1178 Kata
Wajah ferry maupun zara sangat terlihat canggung saat ini , Karena perlakuan zara yang sontak membuat ferry bungkam seketika dan memilih untuk kembali pada pekerjaan yang ia tinggalkan saat itu. Kini ferry sudah berada di depan laptop nya , Seluruh ruangan kamarnya serasa begitu hening. Lalu terpancar wajah lucu ferry , ketika mengingat kejadian yang menimpanya sewaktu di dapur bersama zara. Ferry dengan gemas mengacak-acak rambutnya dan berlompat kegirangan hingga menjatuhkan kursi yang mau di tempatinya. Ia membayangkan kembali ketika zara mengalungkan kedua tanganya pada leher ferry dan mendekatkan diri nya hingga membuat jarak mereka begitu dekat. Rasanya saat itu ferry sangat ingin menyerang zara , Namun ia mengabaikan niat nya karena ia sensiri pun tak ingin bertindak egois tanpa memikirkan perasaan zara terlebih dahulu. “ gue bucin banget sumpah. “ Umpat ferry sambil lompat-lompat kegirangan. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu. Tooook....tok...tok... dan sontak membuat ferry sangat terkejut , Lalu mencoba merapikan beberapa barang yang sudah di jatuhkan nya tadi. “ ada apa? “ Tanya ferry ketika membuka pintu. “ mama sama papa mau pulang , apa kakak tak mau bersalama atau gimana gitu? “ Ucap zara dengan memainkan mimik wajah nya da kemudian berlalu dari arah pandang ferry sekarang. “ dasar bawel. “ Protes ferry lalu merangkul zara dari arah belakang. “ apain sih kakak , Tau gak kakak itu berat banget. Tapi kenapa malah menyenderkan badan mu ke aku. “ Ketus zara memanyunkan bibirnya “ kalian ini , Kalau jauh aja rindu tapi kalau deket kaya tom jerry. Gak ada akur-akurnya. “ Umpat sinta saat melihat perdebataan antara ferry dan zara. “ jaga adik mu ferr , Papa sama mama pulang dulu. “ Kata berry menengahi. “ hati-hati maa , paa. “ Kata zara lalu mencium punggung tangan sinta dan berry , lalu di susul dengan ferry yang juga melakukan hal yang sama. kemudian berry dan sinta memasuki mobil mereka , dan setelah itu terlihat perlahan mobil itu menghilang dar pandangan. “ ayo masuk bawel , sepertinya mau hujan. Jangan lupa tutup pintunya. Oke… “ Kata ferry meninggalkan zara yang masih mematung di tempatnya. “ jangan hujan , aku mohon. “ Pinta zara kepada sang pencipta. Karena ia sendiri tidak akan tahu bagaimana jadinya jika hujan datang pada malam ini. | Untuk sebagian orang hujan adalah nama lain dari ungkapan perasaan. Begitu juga untuk zara yang selalu merasakan rasa kehilangan yang mendalam ketika hujan turun. Rasa takut pada dirinya seakan enggan untuk menjauh dari dirinya sekarang. Gemuruh seakan menjadi teman setia untuk tetesan air yang jatuh membasahi bumi dengan begitu derasnya. Dan kini zara pun masih enggan mencoba untuk memejamkan matanya, Ia sangat takut jika hal buruk yang sudah melekat pada dirinya akan di ketahui oleh ferry , karena memang pada dasar nya zara menyembunyikan nya dari ferry. Di balik selimut tebal nya , Zara membenankan tubuh nya di bawah selimut itu. Hingga pada akhirnya ia tak mampu menahan rasa gundah dalam hatinya yang selalu saja memutar memori kejadian di masa silam nya. Dan ferry yang saat itu masih berkutik dengan pekerjaan nya mendengar suara tangis yang tertahan dari arah kamar zara. Rasa penasaran ferry semakin menjadi , Lalu ia memutuskan untuk datang ke kamar zara. Ferry mengcoba untuk mengetuk pintu kamar zara , namun tak terespon apapun dari sang empunya. Akhirnya ferry memutuskan untuk memakai kunci cadangan. Ketika ferry sudah berhasil membuka pintu kamar zara , Terlihat zara yang begitu ketakutan. Zara menekuk tubuh nya hingga bibir zara dapat mencium lutut nya. Ferry langsung berlari kea rah zara dan membuang selimut itu kesembarang tempat. “ apa yang terjadi raa? “ Tanya ferry yang terlihat begitu khawatir. Kemudian dengan sigap ferry langsung memeluk zara. “ mama , papa , mobil , jurang. “ Kata zara yang semakin membuat ferry merasa begitu kebingungan. “ apa maksud mu raa , kakak gak ngerti. “ Ucap ferry sambil menyibakkan rambut zara yang sudah sangat berantakkan. “ tolong aku , tolong. “ Terlihat wajah zara yang begitu ketakutan seperti orang yang sedang mengalami kejadian menyeramkan. “ raa , dengarkan aku. Ini kakak raa , lihatlah raa. Aku ferry kakak mu , kau sudah baik-baik saja. “ Ucap fery mencoba menenagkan zara , dan setelah menyadari keberadaan nya sekarang. Zara langsung memeluk ferry begitu erat. Hingga terasa detak jantung ferry yang seakan ingin keluar dari tempatnya karena perlakuan zara yang dengan tiba-tiba memeluknya seperti ini. “ zara tidur , oke. Kakak akan di samping zara. Jangan takut ya. “ Ucap ferry sambil menyamakan tingginya dengan zara , memegangi kedua pipi zara dengan kedua telapak tangannya hingga membuat tatapan mereka berdua bertemu secara intens. Kemudian ferry merebahkan tubuh zara , lalu memposisikan dirinya tepat disamping zara. Mata zara seakan tak ingin terpejam saat ini , dalam pandangan nya masih terlihat rona ketakutan yang memancar dari dalamnya. “ kakak ambil laptop dulu ya , Karena pekerjaan kakak masih belum selesai. “ Ucap ferry mendekatkan dirinya dengan zara yang masih saja menatap lekat mata ferry. Saat ferry ingin beranjak , Tangan nya kirinya tertahan oleh genggaman tangan zara yang ia lingkarkan pada lengan ferry. “ jangan pergi , aku takut. “ Ucap zara dan meloloskan bulir air matanya. “ zara ikut kakak saja ya , tidur di kamar kakak. “ Kata ferry dan di tanggapi anggukkan oleh zara. Ferry mengulurkan tangan nya , mencoba untuk membantu zara agar bisa berdiir. Nanum , Apa yang di lakukan zara saat ini sangat di luar batas pikiran ferry. Zara mengalungkan kedua tangan nya pada leher ferry dan melingkarkan kedua kaki nya pada pinggan ferry. Seperti anak balita yang sedang ingin di manja oleh orang tuanya ketika sedang merajuk. Ferry seakan mengumpat dirinya sendiri saat ini , karena jarak mereka yang begitu dekat hingga membuat ferry seperti kehilangan pasokkan udara dalam dirinya, Ferry mencoba membuka pintu kamar nya dengan satu tangan nya yang juga masih menompang tubuh zara. Setelah memasuki kamar nya , Ferry merebahkan zara tepat diatas tempat tidur nya yang begitu besar. Dan lagi-lagi zara tak ingin melepaskan rangkulan nya dari leher ferry. “ lepas dulu dek , kakak Cuma mau ambil laptop. Abis itu kesini lagi kok. Nemenin adek bobok. “ Ucap ferry sembari mengusap punggung zara. Dan kemudian terlihat zara melepaskan rangkulan nya , ia masih menatap lekat gerak-gerik ferry hingga akhirnya ferry kembali lagi di samping zara. Kemudian ferry meletakkan laptonya tepat di hadapannya. Dan beralih pada zara yang sudah merebahkan tubuhnya di samping ferry. “ tidur raa. “ Kata ferry dengan senyuman nya. “ kak , maaf. “ Ucap zara lirih sambil menyembunyikan wajah nya di balik bantal. “ hei, kenapa harus minta maaf sayang? “ Ujar ferry mencoba melihat keadaan zara saat ini dengan mendongakkan wajah zara yang ia sembunyikan. “ besok harus cerita sama kakak ya , Apa yang sebenarnya terjadi sama kamu. Sekarang tidur dulu. “ Kata ferry mengusap-usap pucuk kening zara. “ kakak mau bantu aku? “ Tanya zara pelan dan sedikit menampakkan wajah nya yang sedikit malu-malu. “ tentu saja , adek kakak yang paling bawel. “ kata ferry sambil mencubit pipi zara. Kemudian terlihat zara yang mengambil laptop ferry dan lalu di letakkan nya di nakas samping tempat zara tidur. Ferry mengerutkan kening nya , tanda jika dia tak mengerti dengan apa yang di lakukan zara saat ini. Zara mengambil satu tangan ferry lalu di kalungkan nya pada pinggang zara lalu meminta ferry untuk merebahkan dirinya tepat di samping zara. Ferry benar-benar bingung saat ini melihat perbuatan zara. Di pikiran ferry sudah berputar bayangan-bayangan yang tidak mampu ia jangkau sekarang. Ia hanya meneruti semua yang di arahkan oleh zara. Ketika mereka sudah merebahkan badan mereka di atas bantalnya masing-masing. Zara kemudian memeluk ferry erat lalu memejamkan matanya untuk menjemput mimpinya. “ untung saja kamu di sebelah kanan kakak dek. Kalau tidak pasti kamu sudah mendengar detak jantung kakak yang cepet banget. “ Ucap batin ferry sambil mengusap-usap wajah nya yang sudah sangat kacau karena perbuatan zara. Bersambung...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN