Kenyataan demi kenyataan

1107 Kata

Tiranti tau kalau ini adalah kesalahan. Pulang tanpa pamitan dengan keadaan yang marah pula, tapi dirinya tidak bisa menghentikan sang suami. Takut malah membuat Bara semakin marah jika dirinya bersuara. Bagaimana marahnya Bara juga menakutkan, sepanjang perjalanan terasa mencekam. Tiranti hanya diam menatap lurus ke depan. Ibu Ziya memang menyebalkan akhir akhir ini. tapi Tiranti sudah berulang kali mengatakan kalau tidak masalah untuknya diperlakukan seperti itu. sadar akan posisi dan kemampuannya, lagipula Tiranti hanya butuh keberadaan Bara di sisinya. Tidak mau sang suami marah lebih lama, tangannya Tiranti terulur untuk menggenggamnya. Refleks itu membuat Bara memelankan kecepatan dan menarik napas dalam. “Mas?” “Gak papa,” ucapnya dengan suara yang lebih rendah. “Kita pulang ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN