“Iya deh terserah macan aja… Zello mau ke atas dulu ah,” balas Zello lalu bangkit dari kursi makan dan berniat berlalu menuju kamarnya.
“Zello ih nyebelin deh jadi anak,” Ucap Zellin yang membuat Zello gemas sendiri lalu mengecup pipi sang mama sekali.
“Mama juga,” balas Zello dengan kekehan ringannya lalu langsung bergegas masuk ke dalam kamarnya.
Saat berada di dalam kamar, Zello kini tengah memainkan ponselnya. Sejujurnya malam ini ia merasa sangat bosan karena tak ada kerjaan. Saat ia tak sadar membuka kontak di ponselnya, Zello tak sengaja menemukan nama “Keyzia” di sana. Ia pun termenung sejenak, lalu akhirnya menelpon gadis itu.
“Halo Keyzia,” sapa Zello pada Keyzia di sebrang sana.
“Ada apa kamu menelpon?” tanya Keyzia to the point.
“Um… pengen denger suara kamu aja tidak boleh?” balik tanya Zello yang tanpa sadar membuat gadis yang sedang berada di rumahnya sendiri itu pun merona.
“B—boleh,” jawab Keyzia yang entah membuat Zello terkekeh.
“Tapi kayaknya belum puas kalau tidak lihat wajah kamu,” ucap Zello menggombali Keyzia.
“Bukankah kita baru bertemu tadi?” tanya Keyzia dengan polosnya yang membuat Zello lagi-lagi terkekeh.
“Iya sih, tapi gk tau pengen aja ketemu sekarang,” jawab Zello dengan santainya.
“Sekarang?!” kaget Keyzia spontan.
“Heheh, ketemuan yuk….”
“Sekarang?!” tanya Keyzia lagi yang terdengar tak percaya.
“Iya, kita jalan-jalan malam ini… nanti ketemuannya di halte depan komplek kamu,” jawab Zello yang masih setia dengan kekehan nya.
“S—sekarang?”
“Iya Keyzia… jam 8 aku tunggu di halte ya…,” jawab Zello lalu langsung memutuskan sambungan begitu saja. Bibirnya, tak henti menampilkan senyum gembira.
“Yosh! Gue malam senin ditemenin Keyzia! Oke sekarang mending gue siap-siap,” Gumam Zello yang bergegas berganti pakaian.
Disisi lain, saat ini Keyzia tengah panik sendiri. Bagaimana tidak? Zello tiba-tiba saja mengajaknya jalan seperti ini. Ia pun akhirnya bergegas masuk ke dalam kamar mandi yang tentunya untuk membersihkan diri. Ya, Keyzia memang belum mandi saat ini karena ia baru saja membantu sang ibu untuk membuat kue percobaan. Apa maksudnya? Maksudnya adalah ia tengah mencoba resep baru untuk membuat kue yang nantinya akan Kania jual di toko.
Setelah selesai, Keyzia pun kini tengah sibuk memilih baju yang akan ia gunakan nanti. Beberapa menit kemudian setelah berpikir, akhirnya pilihan Keyzia pun jatuh pada kemeja putih yang dimasukkan ke dalam rok biru dongker yang dipakainya. Setelah selesai menata rambut cantiknya dengan rapih, ia pun bergegas keluar kamar dengan membawa slingbag berisi ponsel dan dompet.
“Keyzia, kamu mau kemana malam-malam begini?” tanya sang mama yang kaget melihat putrinya sudah semakin cantik dengan pakaian yang digunakannya.
“Zello mengajak Keyzia bertemu bu, apa boleh?” jawab dan tanya balik Keyzia meminta izin.
“Tentu saja boleh, asalkan dengan Zello,” jawab Kania dengan Kekhanan ringannya.
“Terima kasih bu, kalau begitu Keyzia akan pergi sekarang,” ucap Keyzia pamit pergi pada sang ibu.
“Iya, hati-hati dini jalan ya, jangan lupa juga bawa kue yang kamu buat tadi. Biar Zello bisa ikut menilai nantinya,” balas Kania lalu mengambil sebuah kotak cantik yang berisi kue buatan Keyzia tadi.
“Tapi… Keyzia takut Zello akan tidak menyukainya bu,” ujar Keyzia tidak yakin.
“Kita tidak tahu jika tidak mencoba,” balas Kania dengan senyum manis yang ia suguhkan pada sang putri tercinta.
“Baiklah bu, Keyzia pergi sekarang ya,” final Keyzia sambil menerima kotak tersebut dari tangan sang ibu.
“Iya, hati-hati keyzia, salam untuk Zello,” balas Kania, lalu Keyzia pun langsung keluar rumah menuju halte depan komplek.
Setelah sampai di dekat halte, Keyzia mendapati Zello yang tengah menunggu di sana dengan mobilnya yang terparkir tepat di depan halte. Langsung saja, Keyzia pun menghampirinya.
“Maaf, apa bapak sudah menunggu lama?” tanya Keyzia yang sontak membuat Zello menoleh.
“Eh Keyzia, tidak juga kok… baru nyampe ini,” jawab Zello dengan cengiran khasnya.
“Ah, syukurlah,” balas Keyzia lega karena Zello tak lama menunggunya.
“Langsung masuk aja yuk, dingin… nanti kamu kena flu lagi,” ucap Zello sambil membukakan pintu mobil untuk Keyzia.
“Terima kasih,” balas Keyzia lalu masuk ke dalam mobil milik Zello.
Saat ini, keduanya sudah berada di dalam mobil. Mungkin lebih tepatnya kini mereka berdua tengah berada di dalam perjalanan menuju suatu tempat. Di sepanjang perjalanan seperti biasa keduanya pun dilanda keheningan. Hingga pada akhirnya, Zello dan Keyzia pun sampai di tempat tujuan.
“Um… kita akan ke sana?” tanya Keyzia menunjuk arah restoran mewah yang berada tepat di sampingnya.
“Iya dong, ayo keluar,” jawab Zello yang langsung keluar dari mobilnya.
“Tapi pak, aku sudah makan tadi,” ujar Keyzia setelah menyusul keluar.
“Kita akan hanya memesan makanan penutup dan minum aja kok nantinya,” balas Zello lalu hampir saja ingin menarik tangan Keyzia berniat untuk mengajak gadis itu masuk.
“Maaf pak, saya bisa sendiri,” ucap Keyzia yang agak kikuk seketika.
“E—eh, iya,” balas Zello. Lalu, mereka berdua pun akhirnya masuk ke dalam restoran tersebut dan mencari tempat duduk untuk keduanya.
“Kamu ingin memesan apa?” tanya Zello pada Keyzia setelah keduanya mendapatkan tempat duduk yang pas.
“Carbonara with spicy sauce saja pak,” jawab Keyzia setelah membaca menu.
“Minumannya?” tanya Zello lagi.
“Samakan saja dengan bapak,” jawab Keyzia yang diberi anggukan oleh Zello.
“Baik kalau begitu akan ku pesan sekarang,” ucap Zello lalu memanggil pelayan yang lewat dan memesan pesanan mereka berdua.
***
Saat ini, baik Keyzia maupun Zello sudah menghabiskan ‘makanan penutup' mereka malam ini. Zello yang tak ingin suasana menjadi hening pun memutuskan untuk langsung membuka suara.
“Keyzia, abis ini kamu mau ikut aku ke suatu tempat lagi?” tanya Zello yang membuat kening Keyzia sedikit mengerut.
“Ke mana?” tanya balik Keyzia pada Zello.
“Ke taman sih sebenernya, tapi dijamin kamu pasti suka,” jawab Zello sedikit terkekeh.
“Baiklah kalau begitu,” balas Keyzia yang membuat Zello pun tersenyum senang.
“Oke, let’s go kita jalan,” ucap Zello yang langsung bangkit dari kursi restoran yang diikuti pulang oleh Keyzia setelahnya.
***
Saat ini, Zello dan Keyzia tengah berada di sebuah taman yang sering kali Zello datangi ketika ia memiliki suatu masalah. Ia, mengajak Keyzia untuk duduk di hamparan rumput yang terasa menyejukkan.
“Nah, bagaimana? Kamu suka tidak dengan taman yang satu ini?” tanya Zello pada gadis yang duduk tepat di sebelahnya.
“Iya, taman ini sangat jauh berbeda. Di sini sangat sunyi, sejuk, dan terasa sangat nyaman,” jawab Keyzia dengan mata berbinarnya.
“Syukurlah jika kamu benar-benar menyukainya. Jadi, kapan-kapan aku bisa mengajakmu kemari lagi,” balas Zello yang kini tersenyum ke arah Keyzia.
“Hm… oh iya aku lupa, ini untuk kamu,” ujar Keyzia yang baru teringat bahwa ia ingin memberikan sesuatu untuk guru homeschoolingnya itu.
“Ini apa?” tanya Zello sambil mengernyitkan dahinya bingung.
“Kue, tadi aku dan ibu sedang mencoba resep baru. Dan ibu menyuruhku untuk meminta pendapat darimu,” jawab Keyzia. Lalu, Zello pun langsung membuka kotak tersebut.