BAB 21

908 Kata

Arum menatap penampilannya. Kemeja hitam yang lembut menjadi pilihannya kali ini. Arum kembali berpikir, ia seharusnya pindah dari sini. Emir sudah tahu keberadaanya disini. Arum merasa tidak tenang Emir mengetahui keberadaanya. Sungguh ia ingin lepas dari laki-laki itu. Hingga saat ini, Arum tidak bisa berpikir jernih. Dipikirannya hanya ingin jauh dari Emir. Kondisi anak yang di kandungnya, ia masih menjaganya. Terlintas dipikirkannya untuk menggugurkan kandungan. Ya, Arum ada niat untuk menggurkannya, tapi nanti. Arum menatap layar ponsel miliknya. Arum menekan ponsel, satu-satunya yang bisa ia minta bantuan hanya Aslan. Arum menempelkan ponsel itu di telinga kirinya. "Aslan". "Iya, Arum". "Kamu ada dimana?" Tanya Arum, Arum lalu duduk di tepi ranjang miliknya. "Saya ada dikantor s

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN