Ara pun menghela napas lega ketika sang Mama mertua sudah melangkah pergi. Dia menutup pintu kamarnya cepat-cepat dan beralih menatap lemari yang masih tertutup. Ara berjalan gontai mendekati lemari itu, lalu membukanya perlahan. Siara derit pintu lemari itu terdengar pelan. Ara bersiap untuk memaki sosok Jack yang ada di dalam sana, tapi begitu lemari itu terbuka, Ara terkejut karena tidak ada siapa-siapa.
“Ha...? dia ke mana?” Ara celingak-celinguk melihat ke segala penjuru.
Dia lalu berlari menuju beranda kamar dan melihat ke halaman di bawah sana. Terlihat sosok Jack yang berlari-lari kecil sambil melambaikan tangannya. Ara pun mendesah kesal. Padahal tadi dia mengatakan tidak bisa melompat dan takut turun ke bawah. Lelaki itu benar-benar sudah berhasil mempermainkannya dan membuat A
