Setelah mengganti pakaiannya di kamar, Ara pun kembali menuju dapur untuk menyiapkan makan siangnya bersama mama mertua dan juga Siska. Ara pun bersenandung pelan menuruni anak tangga dengan bersemangat, tapi begitu berbelok ke dapur, Ara sontak terkejut. Dia melihat sosok Resty yang sedang berdiri di depan sayur buatannya. Ara pun bergegas mendekat untuk bisa melihat lebih jelas. Ternyata Resty hanya berdiri saja memandang sayur itu dengan tatapan kosong dan ketika Ara sudah berada di sana, Resty malah melenggang pergi begitu saja. “A-apa kamu mau makan bareng juga?” tanya Ara. Langkah Resty terhenti. Dia kembali berbalik, lalu menunjuk sayur buatan Ara. “I-Itu....” Ara menatap heran. “Apa? kamu mau sayurnya?” “Lupakan saja.” Resty menjawab ketus dan kembali melanjutkan langkahnya.