Tamu bulanan yang datang dihari pertama, benar-benar tidak mengenakkan. Rasa nyeri dan juga pegal di pinggang benar-benar menyiksa Andin secara perlahan. Setelah pulang kuliah tadi Andin memang baru mendapatkan tamu bulanannya, untung saja tamu bulanannya tidak datang saat ia berada di kelas. Kan bisa gawat kalau celana putih yang ia pakai tiba-tiba berubah seperti bendera Jepang. Sambil berusaha meredakan nyeri, Andin mencari posisi yang enak agar perutnya tidak terlalu sakit. Tapi setelah putar kanan dan putar kiri, sakitnya tak juga mereda. "Ndin?" Mendengar namanya di panggil, Andin yang tadinya tengah berbaring tengkurap sambil membenamkan wajahnya di bantal menoleh. "Apa?" Alvaro mengintip dari celah pintu, mengernyit bingung melihat yang meringis. Cowok itu pun membuka lebar pi