"Hayo lagi ngapain lo?" Alvaro mengejutkan Andin yang saat ini tengah duduk tenang di ayunan belakang rumah. Cewek itu terlihat cemberut pada Alvaro, tidak suka karena Alvaro mengejutkannya. "Ish! Lo ngagetin aja sih!" Gerutunya. Alvaro terkekeh pelan lalu mengambil tempat duduk di samping Andin. "Ya abis lo serius banget ngelamunnya. Mikirin apa sih?" Ia memainkan poni Andin. "Pasti mikirin Ujang, ya?" "Ha? Ujang mana?" Andin bertanya. Sementara alisnya mengernyit bingung. "Noh, Mang Ujang tukang cilok depan kampus." "Sembarangan lo! Ya masa gue mikirin Mang Ujang yang bininya udah dua. Kayak nggak ada yang lain aja." "Kan baru dua. Masih ada dua kesempatan lagi." Goda Alvaro sembari tersenyum lebar. Andin melirik sinis. "Jadi lo nyuruh gue nikah sama Mang Ujang gitu?!" "Ya nggak