Sarah POV. Gara gara menangis gak jelas hanya karena memutuskan menghubungi Iyel, akhirnya aku tertidur. Capekan nangis tuh, di tambah aku suntuk terus belakangan ini. Jadi menambah rasa capeku dalam menjalani keseharianku saat ini. Tentu pasca Iyel mendadak menjauh atau malah menghilang dari peredaran hidupku. Kebayang gak sih?, kalo sebelumnya pusat kehidupan pribadiku hanya padanya, tiba tiba dia tidak ada lagi. Wajar gak kalo aku akhirnya oleng?. Entahlah, kalo bisa mengikuti maunya aku sekarang, rasanya aku mau sekali, hanya berdiam diri di apartemanku, menjauh dari kesibukan dan rutinitasku sehari hari, tapi aku pikir lagi, malah kalo aku begitu, akan semakin membuat aku gila. Ada baiknya aku tetap kerja jadinya. Lalu apa yang aku lakukan sekarang, di hari weekendku?. Ya tidak ada,