BSW Bab 44

1520 Kata

“Aku perlu bicara denganmu.” Mara mengerjap begitu sambungan terputus. Menurunkan ponsel, wanita itu menatap layar ponsel yang beberapa detik kemudian berubah warna menjadi hitam. “Ada apa? Ada masalah?” Lagi, mara mengedip sebelum memutar kepala ke arah datangnya suara. Andra menatapnya dengan kening mengernyit. Mara berdehem kemudian tersenyum kaku. “Oh, tidak Pak.” Wanita itu sekali lagi tersenyum sembari tangannya meletakkan ponsel ke tepi meja. Mara mendorong kursi ke belakang, lalu beranjak. “Saya ke toilet dulu, Pak,” izinnya. Wanita itu melangkah keluar dari balik meja kemudian berjalan cepat ke arah pintu. Menghembuskan napas lega setelah keluar dari ruang kerjanya, Mara membelokkan langkah lalu mengayun sepasang kakinya menuju ruangan sang pemberi perintah. Lipatan halus mun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN