“Aku tahu kamu tidak akan begitu saja percaya, sekalipun aku mengatakan bahwa aku sudah jatuh cinta padamu. Lagi.” Raga menatap sang istri. Napas pria itu berhembus pelan. Mara tersenyum kecil. “Jangan bicara soal cinta. Keputusanku sudah bulat. Aku ingin mengakhirinya sekarang.” Lalu hening, ketika dua orang yang menghuni ruang tamu apartemen tersebut sama-sama diam. Keduanya sibuk dengan isi di dalam kepala mereka masing-masing. Sampai akhirnya Raga mengakhiri keheningan tersebut. “Apa yang harus kulakukan supaya kamu percaya padaku?” Kening Mara seketika mengernyit. Wanita itu sudah kembali membalas tatapan mata Raga yang kali ini terlihat berbeda. Tidak ada senyum, atau gurat apapun di wajah pria tersebut. Hanya sorot mata tajam yang menunjukkan jika pria itu sedang serius. “Apa a