“Pak, biar saya yang tunggu mbak Mara. Bapak bisa kembali ke kantor.” Rini mendekati sang atasan yang duduk di kursi plastik menghadap ke ranjang. Sudah lebih dari 15 menit dia menunggu, namun pria yang berstatus sebagai bosnya itu masih belum beranjak dari tempat duduk. “Pak ….” Rini kembali memanggil, lantaran pria yang dipanggil masih belum merespon. Melirik pun tidak. Tatapan mata pria itu masih terfokus pada sosok yang terbaring di atas ranjang. Rini kebingungan. Suster yang bekerja di klinik, dari tadi melirik ke arah ranjang. Rini yakin, wanita itu pasti sudah siap dengan gosip baru yang akan disebar setelah ada kesempatan bertemu dengan para karyawan kenalannya. Rini menahan ringisan ketika melihat kepala pria di sebelahnya berputar ke arahnya. “Kamu suruh saya kembali kerja. Ka