Andra melirik ke samping. Tidak lama, karena pria itu harus kembali memperhatikan jalanan di depannya. Nadia masih menatap ke luar jendela samping. Andra menarik dalam napasnya. Dia tidak ingin ikut campur. Bukan dia juga yang menawarkan diri untuk mengantar istri sahabatnya itu pulang. Tapi, Nadia yang mendatangi dirinya dan memintanya bantuan darinya. Melihat wajah sedih Nadia saat wanita itu bicara dengannya—yang dia tahu penyebabnya apa, Andra tidak menolak permintaan Nadia. Lalu--sedari naik ke dalam mobil, Nadia hanya diam. Dia pun tidak berani bertanya apapun. Andra hanya terus melajukan kereta besinya menuju rumah Raga. Sama seperti Andra yang sedang mengendarai kendaraan roda empatnya, Raga juga melajukan mobilnya. Dia tahu akan ada masalah besar setelah ini. Namun, dia tidak