Selangkah lagi

1469 Kata

Bulan demi bulan dilewati, dan Ratih tidak menyangka hari ini adalah bulan kelahiran bayinya. Berada di sekitar keluarga Ibu Gandari, rasanya Ratih sudah mulai terbiasa dengan sikap mereka yang masih dingin, dan juga acuh. Terlebih lagi semua orang di rumah ini memihak Kania dan berfikir kalau dirinya adalah Wanita yang tidak tau malu karena berencana merebut Bima. TOK. TOK. TOK. Ratih menoleh ke arah pintu, dan mendapati Adi; anak dari Gundala. Berarti itu merupakan keponakan Ibu Gandari. Dan karena kamar Ratih janrang ditutup, jadi seseorang yang masuk bisa mudah menemukannya. “Mbak Ratih, ini oleh oleh dari Cianjur,” ucapnya membawa sebuah papper bag di tangannya. Sebenarnya Adi ini lebih tua dari Ratih, tapi tetap menghormatinya. Daripada anak anak yang lain di sini, Adi lah yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN