Pada akhirnya

1182 Kata

Udara Korea masih baru untuk Ratih, dia tidak terbiasa dengan udara yang begitu dingin. Ditambah lagi makanan yang tidak bisa diterima oleh lidahnya. "Apa anda ingin yang lain, nyonya?" tanya sang pelayan yang bertugas untuk menjaga Ratih. Sosok itu menggeleng sebagai jawaban. "Anda tidak menikmati makanan ini." "Bisakah aku mendapatkan sepotong roti?" "Dengan isian coklat?" "Kacang saja." "Sebentar, akan saya buatkan," ucapan pelayan itu membawa kembali meja lipat yang berisi banyak makanan. Bahkan Ratih tidak tahu apa nama dari makanan yang aneh tersebut. Dia ingin keluar dari kamar, tapi sering kali dia pusing jika berdiri terlalu lama. Apalagi sekarang dirinya merasa sensitif jika mencium aroma yang aneh. Ratih tidak suka berada di luar negara, dia lebih suka tanah airnya. Bah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN