8

699 Kata
Brenda di dalam apartemennya menghubungi salah satu Maminya. Mami Lis, nama panggilan wanita yang selama ini menjadi mucikarinya. "Halo Brenda." Terdengar suara Mami Lis berbicara dibalik telepon. "Halo Mami Lis gimana kabarnya? Aku kangen deh sama Mami." "Tumben kamu nanya-nanya kabar Mami dan kangen sama Mami." "Memangnya ga boleh ya Mi." "Bukannya ga boleh, tapi ada yang aneh. Biasanya kalau kamu berbasi-basi seperti ini kayak ada sesuatu nih." "Hehe, Mami tau aja sih." "Iya udah jangan banyak bicara, katakan aja apa maumu." "Baiklah Mami yang lagi ga mau berbasi-basi, aku membutuhkan bantuannya, Mami." "Bantuan apa?" "Mi, temanku ada yang perawan." "Wah bagus itu. Perawan merupakan barang langka dan bisa menjadi aset yang bagus secara sudah jarang wanita yang benar-benar perawan, tapi apa benar kalau teman kamu masih perawan?" "Bener Mi. Teman ku ini benar-benar masih perawan. Aku jamin benar-benar barang orisinil." "Nah bisa nih untuk dijual secara masih rapet." "Betul sekali Mamiku sayang. Cuman ada masalahnya nih, Mi." "Apa itu masalahnya?" "Teman ku ini butuh uang 500 juta untuk harga keperawannya." "Wow itu harga yang sangat fantastic. Terlalu mahal itu susah mendapatkan pria yang mau bayar segitu." "Tapi ada 'kan, Mi?" "Ada sih ada cuman yaa itu susah. Harus benar-benar kaya raya dan uangnya sudah ga berseri lagi." "Tolonglah Mi. Ini teman ku lagi kesusahan banget. Dia jual diri itu demi biaya operasi Ibunya yang sakit kanker otak." Terdengar suara helaan napas berat dari ujung telekomunikasi mereka. Mami Lis pusing sendiri dan tidak tega. Menurut pengalamannya yang dulu merupakan wanita panggilan juga sampai ia pindah profesi sebagai mucikari. Sangat sulit menjual perawan dengan harga 500 juta, sedangkan artis dan model saja tidak sampai segitu harganya, kecuali wanita tersebut memiliki latar belakang keluarga terhormat, berpendidikan, cantik, dan tahu bersikap sopan santun. "Halo Mi... halo," ucap Brenda yang merasa Mami Lis hanya diam saja. "Yaa... Mami dengar kok." "Jadi gimana Mi? Bisakan?" "Apa kelebihan temanmu itu sampai harus dihargai 500 juta?" "Mami tahu Joseph Smith yang direktur kena kasus korupsi Janson Company?" "Hmm... Mami ga terlalu mengikuti kasus kayak gitu, tapi tunggu dulu Joseph Smith yaa? Kayaknya Mami waktu masih muda pernah melayani Joseph deh." "Wah hebat sekali Mami." "Yaa, Mami ingat sekarang. Joseph Smith itu salah satu direktur Janson Company, dulu sangat kaya loh. Ooh jadi sekarang bangkrut padahal Joseph dulu itu baik loh. Dia sangat menghargai wanita dan memberikan Mami dulu banyak uang. Kasihan yaa." Terdengar suara kasihan dari mulut Mami Lis. Mendengar perkataan kasihan dari Mami Lis membuat Brenda kesal. Walau Joseph baik, tapi berbeda dengan Lexi. Lexi terlalu sombong dan angkuh saat memiliki banyak uang. "Tapi itu dulu Mi. Sekarang bukan siapa-siapa lagi dan tidak memiliki apapun lagi." Brenda berkata dengan kesal. "Iya benar sih. Kasihan yaa." "Begini Mi karena sekarang keluarga Smith sudah tidak memiliki apapun lagi sampai jadi miskin semiskin-miskinnya orang miskin jadilah harus ada yang menolongnya." "Hmm... iya sih, tapi apa hubungannya temanmu dengan Joseph Smith?" "Nah begini nih, Mi. Teman ku itu anak Joseph Smith." "What the f*uck! Sekarang anaknya Joseph Smith mau jadi wanita panggilan." "Iya Mi. Dengan semua kelebihan itu si Lexi Smith yang mantan anak orang kaya layak mendapatkan harga 500 juta. Si Lexi sangat cantik, seksi, berpendidikan, dan memiliki latar belakang keluarga kaya." "Ga menyangka kalau semua bisa seperti ini. Dulu Papanya Lexi menggunakan jasa wanita panggilan dan anaknya akan menjadi wanita panggilan juga. Roda memang berputar yaa, dulu di atas sekarang di bawah." "Mami Lis memang paling hebat dan pintar." "Hahaha, kamu memang paling, paling deh kalau soal muji memuji, Brenda." "Siapa dulu dong, Brenda gitu loh, Mi." Brenda dan Mami Lis tertawa bersama. Walaupun tidak lucu, tapi kehidupan, takdir orang tidak ada yang tahu. Dulu merupakan keluarga terpandang sekarang bukan siapa-siapa lagi. "Baiklah mengingat jasa Joseph Smith yang dulu begitu royal dan baik sama Mami. Mami akan mencarikan pria yang mau membayar 500 juta. Toh uangnya juga untuk biaya operasi istrinya Joseph," ucap Mami Lis. "Terima kasih yaa, Mi. Aku mohon bantuan Mami Lis," ujar Brenda yang merasa lega. "Sama-sama Brenda, nanti Mami akan menghubungimu lagi. Tunggu 3 hari yaa." "Iya Mi." Brenda dan Mami Lis sudah mengakhiri komunikasi mereka. Brenda tersenyum licik, ia tidak akan membiarkan Lexi dengan mudah mendapatkan uang 500 juta dan akan menjebaknya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN