Lia sampai di posko kesehatan tempat di mana Egi, Anna dan Putri berada. Lia merasa sangat bersalah karena sebelumnya tidak menyadari sama sekali bahwa Egi kurang sehat untuk ikut berpartisipasi di acara clubnya ini. Seharusnya ia lebih menaruh perhatian pada teman-teman, karena dirinyalah yang membawa mereka ke sini. Beruntung Egi mendapat penanganan cepat dan bersama seseorang yang kenal, terbayang bila Egi hanya sendiri saat insiden ini terjadi. Entah apa yang terjadi, sulit untuk diketahui kabarnya pasti. Tepat di saat itu Egi sadarkan diri. “A-apa yang terjadi? Mengapa aku di sini?” Egi melihat wajah teman-temannya begitu membuka mata dan tempat asing dalam tenda darurat. “Kamu demam tinggi! Kenapa memaksakan diri tetap datang?” Lia marah karena cemas. “Eh? Aku? Aku merasa baik-bai