Sarif mengajak Putri sampai pada satu tempat yang cukup luas untuk melihat langit yang cerah berawan. Hamparan laut di bawah sana, berkilau berkat pantulan cahaya mentari. Dan daratan luas padang sabana yang membentang membuat ilalang bergoyang saat angin bertiup. Pada kejauhan Putri juga bisa melihat pulau lain saling berdekatan, juga masih terlihat pemandangan gunung pada kejauhan. Seperti yang Sarif katakan bahwa tanah ini memiliki segalanya. Putri tidak henti menunjukkan ekpresi kekaguman di binar matanya yang sedikit berkaca-kaca karena rasa haru. Karena baru kali ini Putri merasa diri amat kecil dibanding dengan semua apa yang ada di hadapannya. “Kamu tahu kita sedang berada di mana?” Tanya Sarif. “Tentu saja di Halmahera, bukankah sudah jelas?” Jawab Putri polos karena pikirannya