Karina menatap Ibunya yang sedang menyantap makan siang. Mereka berdua duduk di ruang makan rumah kontrakan mereka yang cukup bagus. Karina merasa senang karena kesehatan ibunya yang cukup baik. "Karina!" "Ya Bu." "Kenapa Arsyl tidak pernah datang lagi sejak waktu itu?" Karina yang tidak menyangka Ibunya akan menanyakan itu jadi kaget, mendengar pertanyaan Ibunya. Karina menundukkan kepala. "Jangan lagi berharap Mas Arsyl bisa jadi suamiku Bu," sahut Karina hati-hati. "Kenapa?" tanya Bu Kartika kaget. "Mas Arsyl sudah menikah dengan adik angkatnya sendiri, atas permintaan Ayahnya," jawab Karina lagi berusaha sehati-hati mungkin. Bu Kartika menarik nafas pelan, dan menghembuskan tidak kalah pelan. "Mungkin kalian memang tidak ditakdirkan berjodoh, Karina. Kita memang tidak pernah